PUAN, YAKINLAH

146 2 0
                                    

pada sisa-sisa malam di penghujung kemarau waktu itu
perkenankan lagi kutulis sajak-sajak rindu
lahir di antara sisi-sisi jarak yang jalang
dalam timangan waktu yang telah mengusang

Puan ...
cukup lelah aku jinakkan buasnya kehilangan
yang mana langkah pun menggoyah
kala menyusuri celah-celah hati yang paling akut dengan kesempatan

sejenak ... apatah kesunyian hendak beranjak?
menghadiri mimpi
menerjemahkan tafsir-tafsir hati?

iya, Puan ...
Namun, sabarlah ...
memang sulit, saat kita mulai dianaktirikan takdir
membentangkan kerikil di setapak
memerihkan ingin tuk berpijak
tetapi, bukankah jalannya memang begitu?
bagi insan yang didewasakan waktu di sudut-sudut jalan berliku?

Rh. Mdr. 2/11/2020

KUMPULAN SAJAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang