Menghela lembut angin dalam peraduan malam
Menyejukkan segersang hati nan bertabir kelam
Pada sepungguk pemilik nanar mata yang tajam
Menatap binar bulan menyorot teramat dalamDalam perhitungan masa yang niat meminang
Hingga detak jiwa yang menggumpalkan angan
Sesekali meluruhkan hasrat tuk mengucap ikrar
Sebab sayu kala berkas sinar terhalang pandangBersama rasa pada gerbang perhitungan waktu
Membawa malam-malam tabah kian menentu
Wajah Desember pilu menatap teramat sayu
Rembulan murung pada garis takdir yang SatuHingga pada akhir permainan di waktu fajar
Rembulan menampik langit berparas nanar
Akan setitik asa yang telah tergerus silam
Meninggalkan kelam pada garis lintang malamMadura, 8 Desember 2020
Ps

KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN SAJAK
PoesíaPuisikan Jiwa Liarkan kata Maka, lihatlah! Keindahan sastra