PUISIKAN AKU

90 2 0
                                        

Dalam setangkup asa, samar ditandus kegersangan hati akan pemilik dada paling rindu. Kurangkai bait-bait puisi tuk melepas busur rasa pada sebidang petak langkah yang telah lalu. Menciptakan sederai-derainya tetes, lantas menembus titik sudut netra yang berkaca-kaca di balik bayang yang mulai remang. Aku terlena kala memelintir segenap keyakinan pada gulungan masa yang menakarkan takdir, Puan!

Jika dirasa arti dari panjatku dapat mengukur bidang ketamakan akan usaha, pasti kau telah dapat menelaah dengan sendirinya bagaimana guratan syair ini coba menggambarkan lukisan diri. Iya, Puan. Kau pun juga terlena dalam pusara kata yang terangkai akanku.

Masih kulangkahi ruang nan berlanjut pada ujung cahaya ini, dalam rangka memutus tali pengikat rasa pun memelintirkannya pada ujung yang lebih kokoh di sana ... pada kesetiaan rasa pun pemilik di baliknya.

Mdr. 6 Des 2020
Ps

KUMPULAN SAJAKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang