Awalnya sajak ini bersayap
Mengetuk bak pelatuk
Mengeruk akut membentuk atap
Katanya, "Inilah atap, di mana gubuk itu akan menetap"Lalu, sekejap kemudian ...
Hujan mengguyur teras tepian
Menggenangi atap rumahnya
Membanjiri kasur ...
Mengusung kursi
Memalingkan lemari
Hingga terhayut lewat pintu belakangDahulu, kala rembulan memecah gelap
Membelai lewat celah jendela
Dan menembus ke dalam ruang tengah
Semua masih baik-baik saja 'kan, Puan?
Belum ada rayap-rayap yang nakal
Yang mengerat atap gubuk hingga berlubang
Dan rembulan masih bersinar terang
Tanpa terhalang rayap-rayap yang nakalMdr. 16 Oktober 2020
RH
KAMU SEDANG MEMBACA
KUMPULAN SAJAK
PoesíaPuisikan Jiwa Liarkan kata Maka, lihatlah! Keindahan sastra