-5-

1.1K 130 7
                                    

Hari ini Clarence tidak masuk sekolah. Aku terpaksa duduk sendiri sambil mendengar penjelasan dari Mrs. Stella. Selain menjadi kepala sekolah, ia juga menjadi guru Bahasa Inggris. Aku mengerti saat Mrs. Stella menjelaskan pelajaran. Berbeda dengan guru-guru lainnya.

2 jam berlalu, pelajaran Mrs. Stella telah berakhir. Namun, ia tidak langsung keluar kelas. Melainkan ia berjalan ke arah mejaku.

"Hey, Jessica, this is for you." ucapnya sambil memberikan secarik kertas.

"What is this?" tanyaku.

"This is from Calum." jawabnya. Ia langsung meninggalkanku.

Calum? Ia menitipkan secarik kertas ini pada Mrs. Stella? Untuk apa?

Aku pun segera membuka kertas dari Calum.

Hey, Jessica!
Aku telah membaca surat darimu. Aku memaafkanmu. Maaf juga aku telah membentakmu beberapa hari yang lalu. Emm. Apakah kau datang saat aku rekaman kemarin? Aku tidak melihatmu! Aku mencari sekeliling karena ingin meminta maaf padamu, tetapi aku tidak melihat batang hidungmu sedikitpun. Aku kira kau tidak datang.
Aku ingin bicara apa lagi, ya? Sepertinya sudah cukup.
Ohya, jangan lupa nanti malam pukul 9 pm ada aku dan bandku di tv! Siapkan popcorn dan minumanmu untuk menyaksikanku nanti, haha!
Sekian dariku, Jessica. Sekali lagi aku minta maaf. Terutama karena telah meninggalkanmu dari sekolah.

Calum Thomas Hood

Ini

tidak

mungkin!

Calum mengirim surat untukku? Ia memaafkanku? Dan apa yang dikatakan Clarence kemarin benar! Akulah yang dicari oleh Calum. Sekarang aku butuh Clarence! Aku mau menanyakan kebenaran surat ini. Tetapi Clarence sedang terserang flu. Jika aku mengganggunya, ia mungkin tidak akan menemaniku lagi untuk bertemu dengan Calum dan teman-temannya.

Aku benar-benar bingung sekarang. Aku duduk di kelas sendirian. Semua murid kelasku telah keluar kelas untuk pulang. Aku masih memikirkan surat ini.

"Masih ada orang?" tanya seseorang dari pintu kelas. Aku segera menengok ke arah sumber suara.

"Oh, hei, tuan. Maafkan aku. Aku segera keluar sekarang." jawabku. Ternyata ia adalah Fred, penjaga sekolah ini.

"Tidak masalah, Jessica. Kemana temanmu itu?" Fred menanyakan keberadaan Clarence.

"Ia sedang terserang flu. Musim pancaroba seperti ini sering sekali membuatnya flu." jawabku. Fred lalu tertawa.

"Lalu apa yang kau lakukan di kelas sendirian, adik kecil? Apakah kau sedang melakukan ritual bersama penghuni kelasmu?" tanya Fred lagi. Lalu ia tertawa renyah.

"Tidak, tuan. Aku sedang membaca surat dari Calum." jawabku. Wajah Fred berubah karena terkejut.

"Calum? Anggota band itu? Aku sangat merindukannya." ujar Fred. Aku pun mengangguk.

"Aku juga merindukannya, tuan." ucapku.

"Ohya, sebelum ia keluar dari sekolah ini, ia bilang padaku, jika kau ingin memberinya surat titipkan saja padaku. Ia akan kesini sesekali untuk menengok sekolahnya." kata Fred.

Mataku menyipit. Calum berbicara seperti itu pada Fred? Aku tidak percaya.

"Apakah omongan Calum hanya untukku? Tidak untuk penggemarnya yang lain?" tanyaku.

Fred menggeleng. "Tidak. Hanya untukmu. Sepertinya ia suka padamu!" Fred tersenyum mengejek.

"Itu tidak mungkin, tuan! Calum membenciku. Ia bahkan menganggapku sebagai pengganggu. Ia membentakku saat kemarin aku menabraknya. Ia juga...."

Heartbreak Girl // c. hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang