Jessica
Malam ini aku duduk di depan laptopku dengan coklat panas di sampingnya. Aku membuka tab baru dan mengetik www.twitter.com pada kolom address. Setelah menekan tombol enter, 5 detik kemudian telah terbuka home twitterku. Tepat pada tab direct messages, ada 5 pesan. Aku segera membuka tab tersebut.
@5SOSsydney
@Clarence5sosxx
@5sosfam
@lukey_is_a_penguin
dan yang baru saja masuk.......
@Calum5SOS
Aku langsung membuka pesan dari Calum.
From: @Calum5SOS
Hi. I'm Calum. Tidak perlu menjerit saat kau membaca DM dariku. Aku tahu dari Mikey bahwa kau mendapatkan surat dariku. Sebelumnya, maaf. Aku tidak pernah mengirim ataupun menitipkan apapun untukmu. Maaf membuatmu kecewa.Tiba-tiba aku merasa ada benda keras menghantam dadaku.
Mataku memanas.
Badanku mulai lemas karena tidak kuat menahan kenyataan.
Surat itu bukan dari Calum, Jessy. Surat itu bukan dari Calum!
Aku pun menangis. Air mataku tidak dapat tertahan lagi. Dadaku sesak. Aku baru ingat bahwa aku punya penyakit dalam sistem pernafasanku. Aku langsung mengambil inhaler yang ada di sebelahku.
"Jessica, kau kenapa?" Jeremy mendobrak pintu kamarku yang terkunci. Wajahnya memerah tanda khawatir. Ia langsung menunduk dan menopangkan tubuhnya dengan lututnya agar dapat sejajar denganku.
"I'm fine, Jemmy. Kambuh seperti biasa. Aku tidak apa-apa." jawabku pelan sambil mengatur nafasku.
Jeremy menatapku dengan bingung. Ia menghapus air mata yang ternyata masih mengalir di pipiku.
"Jangan takut untuk menceritakannya padaku. Aku kakakmu. Aku sangat sayang padamu. Aku tidak ingin kau kenapa-napa." ujarnya. Aku mengangkat kepalaku untuk menatap wajah Jeremy.
"Tidak. Aku bisa menyelesaikan masalahku sendiri. Kau boleh keluar dari kamarku." balasku. Jeremy bangkit dan berjalan ke depan laptopku. Ia sempat membaca apa yang ada di layar tersebut.
"Kau harus menceritakan itu, atau kau akan merasakan sakit itu sendiri?" Jeremy memberiku pilihan. Aku pun menyerah. Aku memilih untuk menceritakan hal yang sedang menjadi masalah di hidupku.
Aku menceritakan dari hal terbesar sampai dengan detail. Aku menceritakan semuanya karena aku ingin mendapat solusi dari kakakku ini.
"Mrs. Stella bilang itu dari Calum? Tetapi Calum sendiri tidak pernah membuat surat itu untukmu?" tanya Jeremy saat aku mengakhiri ceritaku.
"Iya. Aku tidak tahu siapa yang sebenarnya mengirimkan surat itu." jawabku.
"Apakah sebelumnya ada seseorang yang memberimu hiburan membawa nama Calum?" tanya Jeremy lagi. Kali ini dia terlihat serius.
"Aku tidak ingat. Yang aku ingat, hari ini aku hanya mengobrol dengan Mrs. Stella, Fred, dan Michael." jawabku lagi. "Mrs. Stella tidak memiliki gaya tulisan seperti ini, Fred tidak tahu masalahku sama sekali, dan Michael? Kami baru berkenalan tadi siang."
"Bagaimana dengan Clarence?"
"Hari ini dia tidak masuk sekolah."
"Apakah ia pernah mengatakan sesuatu tentang Calum?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak Girl // c. h
Fanfiction"I dedicate this song to you, the one who never sees the truth. That i can take away your hurt, Heartbreak Girl." - Calum Thomas Hood.