-34-

519 68 1
                                    

Aku mencabut rumput tepat di depan tempatku duduk.

"Kau hanya menghabiskan rumput disini, Jessy." Ucapnya.

Ya, laki-laki itu lagi.

Calum mengajakku ke danau kota setelah pertengkaran di rumahku tadi. Hampir setengah jam di sini, aku belum mau berbicara apapun dengannya.

"Jessica, aku minta maaf," ucapnya.

Akhirnya kau mengucapkan kata itu, bodoh.

Aku diam. Menatap danau yang ada di depanku.

"Apakah kau mendengarku?" Tanyanya.

Aku hanya diam.

Ia bangkit, lalu duduk di depanku. Aku langsung menundukkan kepalaku. Ini bukanlah saat yang tepat untuk aku melihat wajahnya.

Kata-katanya masih merekat di hatiku. Sangat sulit untuk menerima maafnya lagi.

"Jessica..."

Tangannya meraih salah satu tanganku. Kali ini aku tidak bisa menolak. Aku membiarkan ia menggenggam tanganku.

"Lihat aku, Jessica!" Serunya.

Aku langsung mendongakkan kepalaku, menatap wajahnya. Menatap matanya. Tatapan tulus itu terlihat di dalam bola matanya.

"Maafkan aku." Ucapnya sekali lagi.

Mungkin ini adalah saat yang tepat untuk aku berbicara.

"Aku tidak percaya kau mengatakan itu semua." Ucapku singkat.

"Aku benar-benar tidak menyadari itu. Aku emosi tadi saat melihat ada Luke di rumahmu. Maafkan aku," balasnya.

"Kau mengatakan itu." Ucapku lagi.

Kedua tangannya yang menggenggam tanganku dilepaskan, lalu bergerak ke kedua bahuku.

"Aku tahu itu semua salahku. Aku tahu aku bodoh mengatakan seperti itu. Aku meninggalkanmu hanya karena aku cemburu melihatmu dengan Luke. Aku tahu aku salah." Katanya. "Maafkan aku."

Untuk kesekian kalinya ia meminta maaf.

"Kau meninggalkanku di saat aku terpuruk. Kau tidak mengunjungiku hanya untuk sekedar melihat keadaanku. Kau tidak memelukku di saat aku membutuhkanmu." Air mataku mengalir begitu saja membasahi pipiku.

Calum bangkit, lalu menarik tanganku untuk berdiri juga. Kami pun berdiri.

Mungkin memang aku dan Calum tidak bisa dipisahkan. Belum saatnya kami berpisah.

Calum menatap wajahku. Lalu ia memeluk tubuhku. Aku menangis di pelukannya.

"Maafkan aku. Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu lagi, Jessica. Tidak akan. Pegang janjiku." Calum memelukku lebih erat lagi.

Aku mengangguk di pelukannya. Tanganku bergerak membalas pelukannya. Aku meridukan pelukan ini. Sangat merindukannya.

Aku tetap menahan pelukan ini. Aku belum mau melepaskan ini. Begitu juga dengan Calum, ia masih menggerakan tangannya di kepalaku untuk membuatku tenang.

"Aku sangat merindukanmu, Jessica." ucapnya.

Aku makin mempererat pelukanku dengannya. Tangisku mulai reda.

Ya, aku tahu. Ini belum saatnya aku meninggalkan Calum, dan Calum meninggalkanku.

***

"Apa yang dikatakan Calum?" tanya Luke. Ia masih di rumahku dengan Jeremy.

Aku berjalan ke lantai atas, Luke tetap mengikutiku dari belakang.

"Rahasia. Lebih baik kau ke bawah sekarang, atau aku akan menendangmu keluar jendela!" jawabku sambil tertawa.

Ia tetap mengikutiku hingga ke kamar. Lalu ia langsung duduk di sofaku sekarang. Ia menungguku pulang. Ia khawatir jika aku tidak kembali diantar pulang oleh Calum.

"Kamarmu dingin. Pendingin ruangan di kamar Jeremy sepertinya rusak. Aku merasakan panas disana." balasnya.

"Keluar, Luke!" perintahku, kali ini dengan suara yang tinggi.

"Kau mau mengganti pakaianmu? Aku tidak akan melihatmu." Luke tertawa.

"KELUAR LUKE!!!!!" teriakku. Ia tertawa lalu bangkit dari sofa.

"Aku akan keluar, Jessy." ucapnya. Lalu ia keluar sambil tertawa.

Aku berjalan pelan menuju tempat tidur. Aku duduk di tepian tempat tidurku, lalu meraih ponselku yang ada di sakuku.

1 new message

Calum

Orang ini langsung mengirimiku pesan!

From: Calum Hood
Thank you so much, Jessica. Good night :)

Aku tidak membalas pesannya, dan lebih memilih untuk menutup pintu kamarku. Aku menguncinya dan segera berjalan meraih handuk yang ada di sebelah pintu kamar mandiku. Aku segera mandi karena aku merasa tidak nyaman dengan keadaan tubuhku hari ini.

Aku tidak membuka pakaianku. Kubiarkan air dari shower membasahi tubuhku beserta pakaian yang masih melekat. Aku merasakan kedamaian yang datang dari kepalaku. Aku merasa seperti hidup kembali, setelah sekian lama merasakan rasa panas di hatiku.

Air terus mengalir, namun aku hanya berdiri di bawah jatuhnya air. Aku memikirkan semua yang terjadi.

Mulai dari management, hingga masalah yang sekarang telah selesai. Ya, aku harap itu benar-benar selesai.

Aku mungkin harus memulai hidup baru. Melupakan semuanya. Melupakan orang-orang yang ada di dekatku. Melupakan Calum, tentunya.

Aku ingin melanjutkan kegiatan belajarku. Aku ingin menjadi mahasiswa di salah satu universitas. Aku ingin menjadi seseorang yang normal, tanpa ada seseorang yang mengetahui darimana asal-usulku.

Aku ingin memulainya.



***

















YA AKU TAU INI TERLALU SINGKAT

DAN AKU TERLALU LAMA UNTUK UPDATE

MAAFKAN AKU.

DAN........................................................................

SELAMAT! PACAR PACAR KITA SUDAH DI BALI :))) PASHA MASIH GA NYANGKA MEREKA SATU NEGARA SAMA KITA. TAPI BEDA PULAU SM PASHA HEHE. ALHAMDULILLAH MEREKA KENAL BALI, MEREKA KENAL INDONESIA.

SEMOGA MEREKA LAMA YA DISINI! BETAH JUGA! SIAPA TAU MEREKA MAU KELILING INDONESIA TERUS NGUNJUNGIN KOTA KOTA KALIAN! AAMIIN!

PASHA LAGI SEMANGAT LANJUTIN. TAPI SEPERTINYA INI CUMA SAMPE 40 PART. ADA YANG MAU HEARTBREAK GIRL 2 GAK KIRA-KIRA? HEHEHEHE




lots of love

pasha x


Heartbreak Girl // c. hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang