-30-

595 78 2
                                    

23 lagu untuk malam ini.

Aku terlalu lelah untuk berteriak bersama Bryana di samping stage. Kami melompat-lompat layaknya para 5sosfam lain yang berada di depan panggung.

Konser pertama untukku, berjalan sangat lancar. Beberapa penggemar Calum menghampiriku untuk sekedar foto bersama atau meminta tanda tangan di buku kecilnya.

Bahkan aku melihat ada perempuan yang meminta tanda tanganku di buku 'tanda tangan artis yang pernah ditemuinya'. Oh, aku bukan artis!

Sekarang aku berada di mobil yang sama dengan Calum. Btw, Calum sedang shirtless sekarang. Keringatnya masih mengalir. Ia memejamkan matanya.

"Apakah kau senang?" Tanya Calum, masih dengan mata tertutup.

"Sangat senang." Jawabku.

Aku mengambil saputangan milikku, lalu aku menghapus keringat yang ada di pelipis serta leher Calum. Matanya terbuka saat saputangan menyentuh kulitnya. Lalu ia tersenyum.

"Terima kasih, sayang." Ucapnya. Ia meraih tanganku yang kosong, lalu menautkan jarinya dengan jariku.

Aku tersenyum

Calum terlihat seksi saat shirtless seperti ini. Aku menyukai tatto yang ada di dada kanan dan kirinya. Oh, aku bisa menahan nafsuku!

Ia menyenderkan kepalanya di bahuku.

Sebelum konser tadi, Calum sempat bertengkar kecil dengan Luke. Luke mengakui bahwa kejadian beberapa waktu lalu memang kesalahannya. Namun, ia sedang mabuk. Ia tidak tahu apa yang dilakukannya saat itu.

Beberapa orang mengatakan, saat mabuk kita akan mengeluarkan apa saja yang sedang ada di dalam pikiran kita.

Mungkin semalam Luke sedang memikirkan Calum yang membuatnya jengkel. Sehingga ia langsung menghampiri Calum, dan memukulnya.

Nafas Calum yang tadinya terengah-engah mulai normal. Tangannya yang sedang menggenggam tanganku mulai merenggang. Sepertinya ia telah terlelap di bahuku. Aku pun ikut memejamkan mata.

***

"Tetapi teror itu terus menghantui Luke! Apa kau mau sesuatu yang tidak diinginkan terjadi padanya?!" Seseorang dengan suara sangat lantang terdengar dari kamar Calum. Ia sepertinya sedang berdebat dengan lawan bicaranya.

"Haruskah kita batalkan konser disana? Apakah kau tidak tahu bagaimana perasaan fans jika kita membatalkannya? 2 hari lagi!" Kali ini aku mendengar suara Calum disana.

Perdebatan yang melibatkan lebih dari dua orang ini membangunkanku dari tidurku.

Aku tertidur di mobil.

Lalu siapa yang mengangkatku sampai ke apartment?

Ini lantai 12.

Oh, seseorang yang gila yang rela mengangkatku dan menunggu di dalam lift hingga lantai 12.

"Aku lelah. Aku harus istirahat." Seru Calum, yang tiba-tiba masuk kamar, dan membanting pintu kamarnya.

"Hey? Ada apa?" Tanyaku lembut.

"Oh, Tuhan! Apakah aku membangunkanmu?" Ia menjawab pertanyaanku dengan pertanyaan lagi.

"Aku sudah bangun beberapa menit yang lalu. Ada apa di luar sama, Calum?" Aku bertanya sekali lagi.

"Luke diteror penggemar." Jawabnya singkat. Ia membaringkan tubuhnya di sebelahku. Lalu menghembuskan nafas panjang.

"Untuk apa kau ikut campur? Bukankah para kru bisa mengurus hal itu?" Tanyaku lagi.

Heartbreak Girl // c. hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang