-12-

915 108 2
                                    

Jessica

Aku beruntung. Dokter hanya memberiku waktu 2 hari untuk diopname di rumah sakit. Sekarang aku sudah duduk di kamarku. Dengan berbagai macam obat yang baru saja kudapat saat pulang dari rumah sakit.

"Jangan lupa obatnya, Jessy. Kau harus sehat. 5 hari lagi kau akan ikut konser 5sos bukan?" Jeremy datang ke arahku menggenggam segelas air mineral.

Ya, sekarang saatnya aku minum obat ini. 2 tablet dan 2 kapsul. Tidak terlalu banyak. Dulu aku pernah mendapatkan benda ini dengan jumlah yang lebih banyak.

"Aku akan mengantarmu ke konser 5sos. Dan jika perlu, aku akan menunggu sampai konser selesai." kata Jeremy saat aku telah menelan obat-obat itu.

"Hey?! Kau gila? Konser seperti itu berjam-jam. Kau akan bosan menunggu. Lebih baik kau di rumah saja, menonton tv sambil makan popcorn," seruku. Jeremy terkikik.

"Aku tidak akan membiarkan kau kenapa-napa lagi, Jess. Aku sudah membelikanmu inhaler yang lebih praktis. Kau akan tenang di sana."

"Sepertinya aku hanya merepotkanmu saja, Jemmy? Kau tidak seharusnya mempersiapkan itu." ucapku pada Jeremy. Ia menggeleng.

"Aku tidak merasa kerepotan. Aku senang kau akan bertemu mereka, maka aku persiapkan baik-baik agar tidak ada apa-apa saat kau bertemu mereka." balas Jeremy sambil tersenyum.

Aku terdiam. Jeremy baik sekali padaku. Ia rela mempersiapkan hal yang tidak seharusnya dipersiapkan saat aku menonton konser nanti. Aku pun memeluk kakakku sekaligus pahlawanku yang satu ini.

"Kau adalah kakak yang terbaik yang aku punya. Kau bisa menggantikan papa saat ia tidak ada disini. Terima kasih, Jemmy." ucapku. Jeremy mengelus-elus rambutku.

"Sudah seharusnya seorang laki-laki seperti itu, Jessy. Aku senang jika kau senang." balasnya. Aku makin mempererat pelukan ini.

***

Calum

Aku tidak sabar menunggu 5 hari lagi. Aku akan bertemu dengan dia! Aku akan mempergunakan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya. Aku akan mengobrol dengannya, aku akan meminta nomor ponselnya, aku akan...? Em, mungkin aku harus mengajaknya makan malam! Yap, ide yang bagus!

"Kau tersenyum lagi, Cal!" seseorang menepuk pundakku dari samping. Luke.

"Aku tidak tersenyum, eh, bahkan aku tidak tahu aku kenapa tadi?" balasku tergagap. Luke hanya tertawa.

"Kau pasti sedang mengkhayal mengajak seseorang untuk makan malam." kata Luke. Eh? Tahu darimana dia? Apakah ia bisa membaca pikiranku?

"Kau sangat tahu apa yang ada dipikiranku." balasku.

"Tebakanku benar! Haha, aku hanya menebak, Cal."

"Oh."

"Eh, hey, aku hanya sedang bercanda. By the way, siapa orang yang ingin kau ajak makan malam itu?" tanya Luke. Sepertinya bocah ini benar-benar ingin mengetahuinya.

"Kau akan tahu ia siapa. Ia datang di konser kita nanti." jawabku. Luke terkejut.

"So, you'll date a fan?"

"Iya, kau benar!" jawabku semangat. Aku akan kencan dengan penggemarku!

"Kelihatannya menarik," ucapnya, lalu ia mengalihkan pandangannya dariku.

"Kau baik?" Tanyaku padanya karena tiba-tiba ia berubah seperti itu.

"Ya, aku baik, Cal. Tidak perlu memikirkanku, aku selalu baik." Jawab Luke dengan senyuman yang dihiasi pierce.

Heartbreak Girl // c. hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang