-39-

470 55 4
                                    

Dua bulan telah terlewati begitu saja.

Hari ini adalah tur terakhir 5SOS, tepatnya di Sydney. Luke bilang, selama mereka ada di Australia, Calum belum mengunjungi rumahku. Luke sendiri menahan Calum karena ia tak ingin Calum gila saat melihat rumahku yang beda penghuninya.

Aku sendiri sedang berada di Birmingham. Liburanku baru saja berakhir. Aku kembali melakukan rutinitasku di kampus. Aku juga kembali bertemu dengan Adam. Ia berjalan dengan seorang perempuan. Adam punya kekasih!

"Hei, Jessica!" sapanya. Aku tersenyum

"Hei, siapa perempuan ini? Cantik sekali," tanyaku sekaligus memuji perempuan ini. Ia tertawa. Aku jarang melihatnya, namun ia merupakan mahasiswi UB juga.

"Kenalkan, aku Aline. Aku dari fakultas politik." ia menjabat tanganku. Aku membalas jabatannya.

"Aku Jessica, program Sains. Dari London." giliranku mengenalkan diriku.

"Aline adalah kekasihku. Kami teman saat SMA di Liverpool." Adam menjelaskan. Aku mengangguk tanda mengerti, lalu tersenyum senang melihat mereka berdua.

"Sebenarnya kau tidak perlu mengenalkan dirimu, sebelum masuk ke universitas ini aku telah mengetahui namamu." kata Aline. Ya, mengetahuiku. Aku tahu dan itu pasti.

"Serius? Dari mana kau tahu?" tanyaku berpura-pura terkejut. Lalu Aline tertawa dengan manisnya.

"Kau kekasih Calum. Dan aku adalah penggemar Michael. Sampaikan salamku padanya. Sangat sulit untuk menemukan mereka di Birmingham." jawabnya sambil tertawa kecil.

"Akan kusampaikan. Aku duluan, ya, perutku butuh diisi makanan." aku mendahului langkah mereka dan segera berjalan ke arah kantin.

***

Aku hanya memesan pizza berukuran small dengan keju menghiasi pinggirnya.

Aku kembali memikirkan semua ini. Kenapa seluruh dunia harus mengetahui siapa aku? Apakah aku penting di hidup mereka? Aku hanya sebatas kekasih, tidak lebih. Aku bukan ibu atau bahkan istrinya. Aku hanya orang biasa yang menggemarinya. Kenapa semua orang menganggapku kekasihnya? Bahkan aku sendiri tidak tahu ada hubungan apa aku dengannya.

Disaat seperti ini, aku bersyukur tidak ada yang memberitahu dimana aku sekarang. Aku selalu mengingatkan siapa saja yang ketahuan mengambil gambarku. Aku segera memintanya untuk menghapusnya dan jangan pernah bicarakan dimana aku ke media sosial apapun. Aku seperti buronan yang tidak ingin ketahuan dimana posisiku sekarang.

Untungnya, semua mahasiswa disini mengerti apa yang aku rasakan. Mereka tahu bahwa aku kesini untuk belajar, bukan untuk menjadi model paparazi.

Aku terus melahap pizza-ku. Aku memang kelaparan. Dengan ukuran ini, bisa dimakan 2 orang. Namun aku memilih untuk makan sendiri. Dengan badanku yang stabil, aku tidak perlu takut naiknya berat badanku karena banyak makan.

Saat sedang asyik mengunyah, tiba-tiba Adam datang. Ia berlari lalu menabrak mejaku. Ia membawa ponselnya dan menunjukkan sesuatu padaku.

"Jessica at University of Birmingham."

Dan ada aku, dengan seragam serta penampilan yang sangat berbeda.

Itu aku.

Aku.

Aku saat berjalan ke kantin.

Seseorang telah mengambil gambarku dan menyebarkannya di internet.

Calum akan menemukanku.

"Bagaimana nasibmu?" tanya Adam. Aku menggeleng.

Aku merogoh tasku, mencari ponselku. Aku mengeluarkan kedua ponselku. Di ponselku yang lama, telah datang pemberitahuan. Aku kebingungan. Saat ini Calum sedang konser dan ia akan mengetahui dimana aku sebentar lagi.

Heartbreak Girl // c. hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang