-22-

668 83 0
                                    

Belum 15 votes tapi gapapa deh gue lanjut karna gue sayang kalian! Keep vomment(s)!!!

***

"Ada apa, Cal?" Tanyaku saat ia selesai menerima panggilan dai seseorang. Ia kembali duduk di sebelahku.

"Aku harus ke kantor manajemen sekarang juga." Jawab Calum. Clarence membelalakan matanya.

"Tapi kau belum..."

"Aku tidak boleh telat. Jessica, ambil semua barang-barangmu, lalu ikut denganku." Calum bangkit lagi dan kembali menerima panggilan dari seseorang.

Aku menatap Clarence dengan tatapan 'ada apa?', dan Clarence membalasnya dengan mengangkat bahunya tanda 'aku tidak tahu'.

Aku langsung berlari ke lantai dua, mengambil ponsel dan tasku. Lalu turun dengan terburu-buru. Pada anak tangga terakhir, aku terpeleset dan jatuh. Oh, ini sakit sekali!

"CLAR!" Jeritku sambil meringis menahan sakit di kakiku.

"Ada apa, Je... OH MY GOD, JESSICA!!!!" Clarence ikut menjerit melihatku terduduk di lantai. Ia berlari ke arahku dan membantuku berdiri.

Aku rasa kakiku terkilir. Aku tidak bisa bangun karena ini benar-benar sakit. Aku hanya bisa meringis dan menangis karena menahan sakit.

"Ayo, Jessy!" Teriak Calum dari ruang tamu. Terdengar langkah kakinya yang menuju tangga.

"Jes... Astaga!" Calum berlari ke arahku, memastikan apa yang terjadi.

"Kau pergi sendiri, Cal. Aku disini saja." Ucapku pelan, masih menahan sakit pada kakiku.

"Tidak, kau harus ikut. Aku akan meminta izin pada Christ." Katanya.

Calum mengalungkan tangan kiriki pada pundaknya, lalu membantuku berdiri. Tangan kanannya melingkar pada pinggangku. Dengan sekuat tenaga ia mengangkatku berdiri. Tetapi tetap saja kakiku yang sakit tidak bisa menahan diriku untuk berdiri.

"Cal, aku tidak mungkin bisa berjalan. Ini sakit sekali." Ucapku. Calum tetap berusaha untuk membantuku berjalan.

"Clarence, aku dan Jessica pamit. Setelah dari kantor akan kubawa ia kembali kesini. Bye!" Kata Calum. Heh? Bahkan ia belum bisa membuat diriku berjalan seperti biasa.

"Akan kubantu buka pintu pagar dan pintu mobilmu, Cal." Balas Clarence. Lalu ia berlari meninggalkanku dan Calum.

"Apa yang akan kau..."

Tiba-tiba Calum mengangkat badanku. Ia menggendongku melewati ruangan-ruangan rumah Clarence yang sangat luas. Badanku memang tidak terlalu berat memudahkannya untuk melewati ruangan-ruangan itu.

"Cal, aku merepotkanmu." Ucapku saat masih berada di gendongannya.

"Tidak sama sekali." Jawabnya singkat dengan wajah yang datar.

Sepertinya ia kesal padaku karena merepotkannya. Wajahnya menjadi kusut semenjak ada panggilan yang masuk tadi. Sebelumnya ia mengatakan sesuatu. Kalian ingat? Iya. Iya akan melakukan 'sesuatu' sekarang. Tetapi 'sesuatu' itu belum diberitahukan sampai sekarang. Aku bingung apa yang akan ia lakukan nanti.

Calum membantuku masuk ke dalam mobil yang pintunya telah dibuka oleh Clarence. Clarence hanya cekikikan melihatku. Aku menatapnya dengan tatapan 'lihat nanti, Clarence jail'.

Setelah aku duduk dengan nyaman, Calum menutup pintunya tanpa mengatakan apa-apa. Lalu ia bicara dengan Clarence sebentar. Setelah itu ia berjalan ke arah pintu kemudi dan masuk ke mobil.

Heartbreak Girl // c. hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang