"Jemmy," ucapku.
Aku dan Jeremy sedang sarapan di ruang makan. Semalam merupakan tidur yang paling puas menurutku. Lama aku tidak tertidur pulas karena memikirkan masalah yang datang begitu saja ke hidupku.
"Ada apa, Jessica?" balasnya.
Aku menarik nafasku. Ini saatnya.
"Aku ingin melanjutkan kuliah, Jemmy. Apakah kau setuju?" tanyaku.
Wajah Jeremy berubah. Ia terkejut mendengar apa yang kukatakan tadi. Lalu ia tersenyum, dan mengangguk semangat.
"Aku sangat setuju, Jessy! Kau mau ke universitas apa? Aku akan membantu pendaftaranmu!" jawabnya semangat. Aku hanya tersenyum melihat tingkahnya.
"Aku ingin kuliah di tempat yang jauh dari sini. Mungkin London atau Jerman?, huh?" kataku.
Jeremy terdiam sebentar.
"Mengapa kau mencari universitas yang jauh dari sini? Kukira banyak sekali universitas terbaik di Australia." katanya. Aku menggeleng.
"Aku ingin memulai hidup baru. Aku ingin jauh dari semua orang yang mengenalku. Aku ingin mencari teman baru, bebas dari masalahku." balasku.
Jeremy menatapku dengan tatapan yang tidak aku ketahui maksudnya.
"Kudengar Universitas Birmingham sedang membuka pendaftaran untuk mahasiswa baru bulan depan. Tertarik?" Jeremy mencairkan suasana yang hampir rusak tadi.
Aku membuka lebar mataku. Birmingham? Inggris? Aku harus kesana!
"Tentu! Program apa sajakah yang mereka buka?" tanyaku semangat.
"Science. Hanya itu." jawabnya.
TIDAK MUNGKIN!
AKU CINTA SAINS!
DAN AKU HARUS KULIAH DISANA!
"Aku tahu kau sangat tertarik. Biarkan aku mencari formulirnya di internet nanti. Aku akan membantumu untuk mendaftar online juga. Kau akan senang menuntut ilmu di Inggris nanti." Jeremy terus memberikan dukungan padaku.
"Oh, Jeremy. Kau memang kakak terbaikku. Aku sangat menyayangimu!" ucapku. Ia hanya tertawa melihat tingkahku.
"Aku mau bertanya."
"Apa?" balasku.
"Kau yakin akan meninggalkan Calum?" tanyanya.
Aku terdiam. Antara yakin dan tidak yakin. Tetapi aku tidak boleh bimbang. Aku harus segera meninggalkan hidupku sekarang.
"Aku masih ragu. Tetapi aku akan tetap berusaha untuk yakin. Ini tekadku." jawabku.
Jeremy tersenyum. "Baiklah. Kau persiapkan semuanya yang diperlukan untuk pendaftaran. Kartu identitas, laporan hasil belajarmu saat sekolah, dan juga beberapa perlengkapan lain. Setelah ini aku akan mendaftarkanmu."
Aku tersenyum lebar. "BAIK!"
***
"Maksudmu apa, Jessy? Aku tidak mengerti." Calum terus menggerak-gerakan tangannya seiring dengan mulutnya yang terus saja berbicara dengan nada tinggi.
"Aku akan melanjutkan kuliahku. Hanya itu." kataku sekali lagi.
Aku telah memberi tahu Calum bahwa aku akan melanjutkan kuliahku. Namun aku sengaja tidak memberitahu kemana aku akan melanjutkan pendidikanku ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak Girl // c. h
Fanfiction"I dedicate this song to you, the one who never sees the truth. That i can take away your hurt, Heartbreak Girl." - Calum Thomas Hood.