3 bulan berlalu
Aku senang menjadi mahasiswi! Baru memulai kuliah 2 bulan, sudah libur lagi. Sekarang aku ada di London, di rumahku yang baru. Disini juga ada mom, dad, serta Jeremy.
Lagu All Time Low yang berjudul Forget About It berputar di speaker yang disambungkan dengan ponselku. Aku mengolesi selai coklat favoritku ke salah satu permukaan roti. Mom sedang di dapur, dan dad sedang membaca artikel di tabletnya.
"Apakah kau masih berhubungan dengan pemain bass itu?" tanya dad saat aku mulai mengigit rotiku. Aku menggerakan bahuku ke atas, tanda tidak tahu.
"Menurut beberapa artikel, ia sedang dilanda kecemasan. Ia ditinggalkan oleh kekasihnya." Dad membacakan salah satu artikel yang ada di tabletnya.
"Sudahlah, Dad." ucapku.
"Jessy, aku tidak mau kau seperti itu. Ia kekasihmu. Jangan buat ia khawatir. Jangan buat ia sedih. Jangan egois. Kabur dari hidupnya merupakan hal yang paling bodoh, Jessy." Dad meninggikan suaranya.
Aku meletakkan rotiku yang belum habis, lalu meneguk susu di sebelahnya. Setelah itu aku berlari ke kamarku.
Aku membanting pintu kamar. Mataku terasa panas. Air mata turun begitu saja tanpa alasan yang jelas.
Apakah ini salahku? Apakah ini semua murni kesalahanku? Aku hanya ingin pergi dari hidupnya. Aku tidak ingin ia terus mendapatkan masalah dengan timnya karena aku ada disana. Aku sendiri ingin hidup secara damai, tanpa ada paksaan apapun.
Apa yang sebenarnya Calum lakukan? Kenapa Dad memarahiku dan ia membela Calum? 3 bulan sudah aku meninggalkannya, tidak mungkin Calum masih memikirkanku! Luke bilang ia baik-baik saja. Aku tidak pernah mendapat kabar buruk dari Luke.
Media yang membesarkan masalah ini. Aku tahu bahwa Calum telah melupakanku!
Tidak sengaja aku menendang bagian kolong tempat tidurku. Kurasa aku menendang sebuah kotak. Aku tak ingat ada kotak apa di kolong ranjangku. Aku segera menariknya.
Ini adalah barang-barangku yang dibawakan oleh Jeremy saat ia terbang kesini!
Aku segera membuka tutup dari kotak ini. Yang pertama menjadi perhatianku adalah, ponsel lamaku. Aku segera meraihnya dan mencoba mengaktifkan ponsel ini. Tidak ada baterainya.
Aku bangkit, lalu mencari kabel yang menjadi charger ponsel ini. Dari puluhan gulungan kabel ini, aku akhirnya mendapatkan charger yang aku cari. Aku segera berlari lagi ke arah sumber listrik.
Tidak lama ponsel ini aktif. Aku menunggu hingga nyawa dari ponsel ini terkumpul. Belum ada satu menit, sudah ada ribuan pemberitahuan yang datang. Ada apa ini?
243 missed call from Calum Hood
269 messages from Calum Hood
999+ notification from Twitter
Dan beberapa pemberitahuan lainnya.
Aku tidak salah? Calum menghubungiku sebanyak 243 kali? Mengirimiku pesan sebanyak itu? Maksudku, apa gunanya?
Aku segera membuka kunci ponsel ini. Wallpaper-nya masih aku dan Calum. Ponsel penuh kenangan.
Aku membuka pesan yang ia kirimkan untukku. Namun, baru saja aku membuka pesannya, layar ponselku berubah menjadi sebuah panggilan masuk. Nama Calum serta fotoku dengannya kembali terlihat.
Aku bingung.
Apakah aku harus angkat panggilan ini?
Jika aku angkat, ia akan tahu keberadaanku.
![](https://img.wattpad.com/cover/31346197-288-k654024.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak Girl // c. h
Fanfiction"I dedicate this song to you, the one who never sees the truth. That i can take away your hurt, Heartbreak Girl." - Calum Thomas Hood.