-18-

873 99 1
                                    

Jessica

Aku berpikir, apa yang telah terjadi di hidupku? Entahlah.

Aku hanya mengidolakannya. Aku hanya tahu namanya dan menatap wajahnya dari bawah panggung. Aku hanya menghafal lagu-lagunya. Aku bahkan tidak menyangka bahwa ia juga menyukaiku, seperti aku menyukainya.

Bagaimana pun caranya, ia telah berjuang untukku. Walaupun hal itu selalu digagalkan oleh temannya sendiri. Tidak, aku tidak menyalahkan Luke. Aku tahu Luke juga menyukaiku, tapi aku hanya menganggapnya sebagai kakak untuk sekarang. Aku lebih memilih dia daripada Luke untuk dijadikan seorang kekasih.

Ya, memang, saat ini aku belum resmi memiliki hubungan dengannya. Namun, aku telah tahu semuanya. Dan mungkin, kami bisa menjalin hubungan yang lebih dalam waktu dekat ini.

Aku hanya tidak mau patah hati di saat ia jauh dariku.

"Sedang memikirkan apa, Calum's girl?" tanya Clarence yang tiba-tiba datang dan duduk di sebelahku. Dan ia membuyarkan lamunanku.

"Kau bahkan tidak tahu apa-apa." balasku seraya mendengus kesal.

"Kudengar Christ telah mengizinkan Calum untuk mendekatimu. Tetapi, tidak untuk Luke." kata Clarence. Ia meneguk minumanku yang ada di meja tanpa izin.

"Maksudmu, tidak untuk Luke?" tanyaku pada Clarence.

"Christ menyuruh Luke untuk tetap menjauhimu. Bukan berarti kalian tidak menjadi teman. Maksudku, Luke mungkin tidak akan menjadi kekasihmu, namun ia akan menjadi sahabatmu."

"Aku tidak mengerti maksudmu." ucapku. Clarence menghela nafasnya.

"Calum akan menjadi kekasihmu. Dan, Luke menjadi sahabatmu. Puas?" serunya lebih keras lagi. Beberapa pengunjung kafetaria ini menengok ke arah meja kami, maksudku, aku dan Clarence.

"Oke, aku mengerti. Kumohon pelankan suaramu sedikit. Mereka terganggu dengan suaramu itu!" kataku pada Clarence. Lalu ia tertawa pelan.

"Kau tidak perlu khawatir. Mereka akan senang jika kau menjadi kekasih Calum." balasnya.

Apakah hal itu akan terjadi?

Aku tidak tahu...

***

Aku membanting tubuhku ke atas kasur, dan segera meraih ponselku yang ada di saku celanaku. Sejak beberapa jam yang lalu, aku belum sempat membuka ponselku karena sibuk dengan tugas yang aku kerjakan dengan Clarence. Di mobil pun aku malas membukanya, karena Jeremy terus saja mengajakku mengobrol.

1 New Message

From: Calum Hood
Hi, Jessy. Aku merindukanmu!

Pesan yang cukup singkat, tapi membuatku terbang ke langit-langit kamarku. Aku tersenyum seperti seseorang yang baru saja diberi boneka oleh kekasihnya.

To: Calum Hood
Aku juga merindukanmu, Cal. Kau berada dimana sekarang?

Aku sebenarnya tahu bahwa Calum dan bandnya sedang berada di London, untuk mengisi salah satu acara awards di sana. Aku bahkan tidak menyangka, mereka telah terkenal seperti ini. Seluruh dunia telah mengetahuinya.

Terkadang aku memikirkan jika aku benar-benar menjadi kekasih Calum. Aku akan terus merindukannya. Aku tidak akan terus tahu kabarnya di sana. Aku pun bisa cemburu jika nantinya ia berfoto dengan fan. Dan aku pasti akan cemburu jika mendengar ia dekat dengan perempuan lain. Apalagi perempuan itu adalah artis, yang derajatnya sama dengan Calum.

Heartbreak Girl // c. hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang