I can't remember the last time I saw your face
I feel so lonely when I'm in a crowded space
You left me without direction'Cause I've been from place to place
Trying to bring you back
I've walked for days and days
'Cause I can't face the fact
That nothing is better than youI'm coming because I need to find you
Is anybody there who can rescue
Somebody like me?
'Cause I'm just waiting
For somebody like you
Somebody like youWithout you I'm a lost boy
Without you I'm a lost boy
Come find me I'm a lost boy
'Cause without you I'm a lost boy.Hari ini adalah hari terakhir rekaman album terbaru 5 Seconds of Summer. Selama beberapa hari ini, banyak penggemarku yang datang ke studio. Tetapi aku belum melihat dia.
Aku merindukan wajah bodohnya. Aku merindukan tawanya saat bercanda dengan sahabatnya. Aku merindukan jeritannya saat melihatku dari jauh. Aku merindukan segala caranya agar ia bisa dekat denganku. Aku rindu dia.
Padahal hari ini aku dan bandku masih ada di Sydney, tidak jauh juga dari sekolah. Tapi kenapa dia tidak datang kesini? Atau mungkin dia tidak tahu kabar ini? Tidak mungkin. Aku melihat tweet-nya beberapa menit yang lalu. Pasti ia tahu aku masih di Sydney.
"Cal, kau memikirkan dia lagi?" tiba-tiba Michael muncul dan duduk di sebelahku sambil melahap roti yang ia bawa.
"Sepertinya begitu, Mike. Aku merindukannya." jawabku.
Michael menatapku tajam. Lalu ia tersedak dan buru-buru merebut gelas yang ada di depannya. Lebih tepatnya, itu air minum milikku.
"Dari dulu sifatmu tidak berubah, Cal. Kau tidak bisa melupakan apa yang telah kau perjuangkan untuk masuk ke dalam pikiranmu. Tetapi baru kali ini aku melihatmu melamun setiap waktu hanya untuk memikirkan dia, yang seharusnya kau lupakan." ujar Michael, lalu ia menggigit rotinya lagi.
Aku mencerna kata-kata Michael. Memang benar, aku telah berjuang memikirkan dia. Memang awalnya aku tidak suka dengannya, tetapi aku berusaha membuang rasa benciku padanya. Sekarang, aku juga sulit untuk melupakannya.
Aku lebih memilih untuk diam daripada membalas kata-kata Michael tadi. Ia juga tidak peduli aku mendiamkannya. Ia tetap melahap rotinya dengan rakus.
"Calum, kenapa kau tidak coba untuk mengirim pesan?" tanya Michael yang masih melahap roti.
"Aku tidak punya nomor ponselnya." jawabku.
Michael mencubit lenganku. Aku pun meringis karena kukunya sangat tajam dan membuat lecet kulitku yang indah ini.
"Kau punya twitter, Cal! Kenapa kau tidak mengirim DM?" Michael mendorong kepalaku pelan.
Aku menepuk dahiku. Aku tidak memikirkan itu! Aku segera mengambil handphoneku yang ada di meja di sebelahku. Lalu membuka aplikasi twitter.
Tetapi aku berhenti saat membuka profilnya. Jika aku mengirim DM untuknya, harga diriku jatuh begitu saja. Seorang Calum yang selalu membencinya di sekolah, berubah menjadi baik secara tiba-tiba. Aku pun membatalkan rencanaku.
"Calum! Di depan ada dia!" teriak Ashton yang baru masuk dari luar untuk menyapa penggemarnya. Aku pun berdiri dengan penuh semangat.
"Kau yakin, Ash? Kau tidak salah orang?" tanyaku pada Ashton.
"Aku yakin!" jawab Ashton cepat. Ia berlari lagi ke pintu depan studio.
Aku mengikuti Ashton dari belakang. Dari dalam aku telah mendengar teriakan-teriakan penggemarku dan bandku. Saat sampai di depan, aku menyapu pandanganku untuk mencari dia.
![](https://img.wattpad.com/cover/31346197-288-k654024.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak Girl // c. h
Fanfiction"I dedicate this song to you, the one who never sees the truth. That i can take away your hurt, Heartbreak Girl." - Calum Thomas Hood.