-9-

894 120 11
                                    

Jessica

Karya milikku telah kukirim ke website 5sos. Aku yakin, pasti aku terpilih karena aku membuatnya dengan hati. Sesekali aku ingin melihat kebersamaan mereka berempat.

Apakah Calum masih mengingatku? Apakah Michael masih mengingatku? Ah, itu mustahil. Beribu-ribu wajah telah mereka temui, pasti mereka lupa denganku.

Sekarang pukul 8 malam. Aku bosan dan sangat bosan. Di kamar hanya bermain dengan laptop yang isinya itu-itu saja. Aku berpikir untuk mencari tempat yang pas agar tidak bosan.

Aku butuh Cappucinno!

Aku melipat laptopku dan membawanya dengan tas merah muda kesukaanku. Setelah itu aku berganti pakaian yang lebih normal, seperti orang yang keluar rumah biasa. Hanya jeans selutut, dan kaos bertuliskan "GREEN DAY". Aku membiarkan rambutku yang panjang terurai begitu saja.

"Kau  mau kemana? Ini sudah malam." tanya Jeremy saat aku turun dari tangga.

"Aku mau ke kedai kopi di depan toko buku. Tidak jauh. Aku akan pulang sebelum jam 10." jawabku. Aku meninggalkan Jeremy begitu saja.

Setelah memakai converse merah mudaku, aku langsung berjalan kaki menuju kedai kopi yang tidak jauh dari rumahku. Hanya butuh 3 menit untuk sampai. Tempat ini sepi. Damai. Aku sangat nyaman berada disini cukup lama.

Aku memasuki pintu kedai kopi tersebut, mencari tempat duduk yang kosong. Ini tidak seperti biasanya, banyak orang disini. Mungkin mereka mahasiswa yang baru saja keluar dari kampusnya dan memilih untuk bersantai sebentar disini.

Mataku memutar mencari tempat duduk yang kosong.

GOTCHA! Ada tempat duduk kosong di pojok kedai ini. Aku berjalan ke arah meja itu. Lalu menaruh tasku. Pelayan menghampiriku.

"Excuse me, ada yang bisa saya bantu?" tanya pelayan tersebut ramah.

"Aku pesan Hot Cappucino dan satu paket kue basah." jawabku tidak kalah ramah.

"Itu saja?" tanyanya lagi. Aku mengangguk.

"Baik, anda bisa tunggu sekitar 10 menit. Terima kasih." Pelayan tersebut meninggalkan mejaku.

Aku membuka tasku dan mengeluarkan laptopku. Aku pun menyalakan laptopku. Setidaknya suasana disini tidak membuatku bosan.

"Ekhm..." seseorang datang ke mejaku. Aku kira ia pelayan, ternyata....

HEY

AKU KENAL ORANG INI

DIA........

LUKE HEMMINGS!

"L-Luke Hemmings?" tanyaku tak percaya. Aku menutup mulutku.

"Iya, boleh aku duduk disini? Sepertinya semua meja telah penuh," tanyanya. Aku mengangguk semangat dan masih tidak percaya.

Tuhan, mimpi apa aku semalam? Aku duduk berdua dengan Luke Hemmings! Aku mengatur nafasku. Aku tidak mau penyakit menjijikanku itu datang lagi. Aku berusaha agar tidak terlihat kaget di depannya.

"Aku punya inhaler, silakan kau gunakan ini." tawarnya. Ia mengeluarkan inhaler tersebut dari saku celananya. Aku buru-buru mengambilnya dan menyemprotkan benda itu ke arah mulutku.

Perlahan-lahan nafasku kembali normal. Aku membenarkan posisi dudukku agar bisa mengontrol nafasku agar lebih baik. Tapi... dari mana Luke tau aku butuh inhaler?

"Namamu Jessica, kan?" Luke tahu namaku!!

"Em.. Luke, eh, iya, Luke," aku masih terbata-bata. "Apa yang kau lakukan disini? Aku bahkan tidak tahu kau telah kembali ke Sydney." tanyaku. Ia terkekeh.

Heartbreak Girl // c. hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang