3 tahun sudah aku lewati. Sejak hari itu, Calum meninggalkanku. Ia serius dengan kata-katanya.
Jujur, aku masih merindukannya. Aku belum bisa melupakannya. Kini karirnya bersama 5SOS semakin tinggi. Aku masih menjadi penggemar setia mereka. Walau sakit itu masih terasa saat aku melihat wajah Calum. Aku merindukannya.
Selama 3 tahun, aku didekati banyak pria. Namun aku selalu bilang bahwa aku harus sendiri. Aku tidak mau menjalin hubungan dengan lelaki selain berteman dan bersahabat.
Dan selama 3 tahun juga, aku tidak mendengar kabar Calum yang memiliki kekasih. Ashton dan Bryana masih terus bersama hingga sekarang. Luke? Menurut kabar yang berterbangan sana-sini, ia memiliki kekasih bernama Arzaylea. Michael? Biarkan ia bercinta bersama pizza. Aku tidak peduli dengan kehidupan cinta manusia itu.
Aku telah melewati masa sidangku. Kini aku hanya menunggu waktu yang tepat untuk wisuda. Cepat? Ya. Aku sangat rajin. Aku hanya menghabiskan 2 setengah tahun untuk menyelesaikan kuliahku. Adam masih harus melanjutkan. Aku wisuda bersama senior-seniorku nanti.
Sekarang aku sedang berada di kaki London Eye. Berjalan-jalan menikmati angin yang terus bertiup dan menggerakan rambutku kesana kemari.
Dengan berbekal kamera favoritku, aku mengambil beberapa gambar yang menurutku sangat bagus. Gambar ini akan aku sebarkan di Instagram nanti.
Aku menghampiri kios penjual es krim, lalu membeli es krim vanilla. Cukup melelahkan setelah berjalan-jalan, aku memilih untuk duduk dan menunggu es krim pesananku.
Aku membuka ponselku untuk mengetahui pukul berapa sekarang.
2 p.m
Udara yang tidak begitu panas membuatku semangat berjalan-jalan.
Es krim pesananku datang, aku segera melahap es krim ini dengan cepat. Aku tidak ingin es krim ini mencair karena panas.
***
Aku kembali berjalan-jalan. Aku juga sempat mengambil gambar anak-anak yang sedang berlarian di sekitarku. Mereka sangat lucu.
Pemandangan gedung yang menghiasi membuatku ingin mengambil gambarnya. Aku mengarahkan kameraku ke arah gedung-gedung tersebut. Mencoba fokusnya dan... klik! Gambarnya pun terbidik.
"Jessica?" Aku menoleh ke belakangku. Seseorang memanggilku.
Oh Tuhan.
Aku tidak percaya.
Selama 3 tahun aku merindukan sosoknya.
Kini ia kembali hadir di hadapanku.
Wajahnya tidak berubah. Masih sama.
Rambutnya telah hitam, kemana es krim vanilla-mu?
Ia langsung memelukku. Aku membalas pelukannya.
"Aku merindukanmu, Jessica." ucapnya. Air mataku mengalir membasahi pipiku yang bersender pada dada bidangnya.
Aku melingkarkan tanganku pada pinggangnya. Ia tak henti-hentinya mencium puncak kepalaku.
Rasa cintanya untukku masih sama seperti dulu.
Aku merenggangkan pelukanku. Ia melepaskan pelukannya juga, lalu tangannya bergerak menyentuh bahuku.
"Apa yang kau lakukan disini?" tanyanya.
"Ini tempatku. Ini daerahku. Rumahku disini." jawabku. Wajahnya berubah menjadi kebingungan.
"Maksudku, bukankah kau tinggal di Birmingham?" ia kembali bertanya. Aku tertawa.
"Tidak, aku hanya berkuliah di Birmingham. Rumahku di London." jawabku. Ia hanya mengangguk tanda mengerti. "Kau sendiri, apa yang kau lakukan disini?" tanyaku.
"Berjalan-jalan bersama Michael." jawabnya. Tangannya menunjuk Michael yang sedang berjalan ke arah kami sambil melahap hot dog di tangannya.
"Hei, Jessica! Aku sangat merindukanmu!" Michael membuka lebar kedua tangannya. Aku langsung berlari memeluknya. Anak ini memang tidak berubah dari dulu.
Michael hanya memelukku selama 5 detik. Setelah itu ia melepaskan pelukannya, lalu berjalan menuju kursi yang ada untuk menghabiskan hot dog-nya.
"Kalian mengobrol saja! Aku akan mengobrol dengan si seksi ini." katanya. Yang dimaksud 'si seksi' adalah hot dog yang ia pegang.
Aku dan Calum berjalan pelan.
"Apakah aku boleh tahu, alasan kau meninggalkanku saat itu?" tanya Calum. Aku berpikir sebentar. Aku tidak yakin jika harus menceritakannya sekarang.
"Aku akan menceritakannya, Cal, tapi tidak sekarang. Aku tidak tahu harus memulai dari mana." jawabku. Calum mengangguk, ia mengerti apa yang kumaksud.
"Aku menunggumu selama em.. 3 tahun. Aku berusaha untuk selalu memikirkanmu agar tidak tertarik dengan wanita lain. Aku ingin mengunjungimu ke Birmingham, namun jadwalku yang sibuk menghalangiku untuk berkunjung kesana. Aku menunggumu, Jessy, 3 tahun. Dan kita bertemu secara tidak sengaja disini. Aku merasa... aku menemukan kembali rumahku. Tempatku berlindung dari kejamnya badai dan sakitnya kilat yang menghiasi badai." Calum merangkul tubuhku. Aku pun menggerakan tanganku untuk memeluk pinggangnya.
"Apakah kau mau, aku dan kau menjadi kita seperti dulu?" tanyanya.
Aku menatap wajahnya. Ia tersenyum. Aku mengangguk.
"Tidak perlu dipikirkan masalah yang pernah terjadi sebelumnya. Aku mencintaimu yang baru sekarang. Yang lebih cantik dan rela menampilkan kecantikanmu di depan teman-teman kuliahmu. Aku merasa iri pada mereka karena bisa melihatmu setiap hari, dan aku hanya bisa melihatmu beberapa jam. Aku melindungimu seperti kau melindungi hidupku. Aku tidak akan membuatmu kecewa lagi. Semua kulakukan, karena aku benar-benar mencintaimu."
Calum menarik wajahku dengan kedua tangannya. Bibir kami menyentuh satu sama lain.
Aku merasakan cinta itu. Aku merasakan semua kasih sayang yang pernah ia berikan sebelumnya. Aku harap, semua ini tidak akan berakhir. Kemunafikanku selama ini hanya dibalas oleh pertemuan yang tidak disengaja. Aku mencintainya.
Sangat mencintainya.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak Girl // c. h
Fanfiction"I dedicate this song to you, the one who never sees the truth. That i can take away your hurt, Heartbreak Girl." - Calum Thomas Hood.