"Kami akan mengantarkanmu pulang." Kata Ashton.
Aku telah menunggu Calum kembali selama hampir sejam. Aku tidak tahu kemana ia pergi. Aku, Ashton, dan Michael telah berusaha menghubunginya, namun tidak ada jawaban sama sekali.
Aku sedikit khawatir. Ashton dan Michael telah mencoba untuk menghiburku. Tetapi tetap saja aku masih khawatir padanya.
Tiba-tiba pintu terbuka. Seseorang masuk dengan satu cangkir teh di tangannya. Akhirnya, Calum kembali.
"Darimana kau?" Tanyaku dengan nada kesal. Ia tersenyum lalu duduk di sebelahku.
"Aku tahu kau mencariku. Ini untukmu." Balasnya. Heh?!
"Kau membuatnya khawatir, bodoh." Kata Ashton dari dalam ruangan.
Calum merapatkan duduknya denganku. Lalu ia memainkan rambutku.
"Maafkan aku tadi. Aku benar-benar dibuat kesal olehnya. Tadi aku hanya ke cafe, menyusul Luke untuk meminta maaf." Calum menjelaskan kemana ia tadi. Itu cukup membuatku merasa tenang.
"Wow. Apakah cafe ramai pengunjung?" Tanya Michael.
"Tidak. Aku tidak memukulnya, Michael." Jawab Calum yang sepertinya sudah tahu apa yang ada di pikiran Michael tentang 'kau pasti memukulnya disana'.
"Aku tidak bertanya apakah kau memukulnya. Aku ingin ke cafe karena aku sangat lapar. Maka dari itu aku bertanya bagaimana pengunjung disana. Jika ramai, aku tidak..."
"Berhenti atau kau akan ku lempar dari balkon." Ashton memotong pembicaraan Michael. Aku dan Calum tertawa melihat lucunya mereka berdua.
Ashton dan Michael adalah sosok yang humoris. Mereka senang bercanda dan menghibur orang di sekitarnya. Siapapun yang menjadi kekasih mereka, pasti akan selalu terhibur. Aku senang jika mereka berdua bertengkar lucu seperti ini.
"Jessy, kurasa kau harus ke rumah Clarence sekarang juga. Aku takut Clarence menunggumu. Sekarang sudah pukul 9 malam." Kata Calum. Aku mengangguk.
"Baik. Mataku juga mulai mengantuk karena menunggumu tadi." Balasku. Calum pun bangkit dan mengacak-acak rambutku. Aku sangat suka jika ia mengacak-acak rambutku seperti itu.
"Ash, Mike, aku akan mengantar Jessy pulang sekarang, sekaligus kembali ke rumah. Aku ingin mengacak-acak kamar Mali. Jangan pulang terlalu larut. Kalian baru saja kembali dari Melbourne. Aku tahu kalian lelah." Pamit Calum kepada kedua sahabatnya. Lihat? Ia sangat perhatian kepada kedua sahabatnya itu. Pertanda baik. Ia pasti lebih perhatian dengan kekasihnya.
"Aku dan Ashton akan pulang pukul 10. Kami mau bermain Fifa sebentar." Balas Michael.
"Okay. Bye, mate!" Calum menarikku untuk keluar dari ruangan ini.
Aku merasa beruntung sekarang. Aku bisa dekat dengan mereka. Aku bisa berteman dengan mereka. Bahkan mereka sangat perhatian denganku. Kau bisa merasakan bagaimana menjadi diriku? Pasti bisa. Aku sangat senang.
Aku dan Calum langsung menuju lantai dasar. Kami menggunakan lift. Setelah itu kami berjalan menuju lapangan parkir dan segera melajukan mobil ke rumah Clarence.
***
"Hati-hati, Cal." Ucapku saat ingin keluar dari mobil.
"Besok kau harus ke sekolah. Jangan tidur terlalu larut." Balasnya.
"Baik. Beri kabar jika telah sampai di rumah." Kataku lagi. Ia tersenyum lalu mengangguk. Aku segera membuka pintu dan keluar dari mobil.
Setelah turun, aku menunggu mobil Calum melaju meninggalkan rumah Clarence. Langit telah gelap gulita, aku langsung masuk ke rumah Clarence.
KAMU SEDANG MEMBACA
Heartbreak Girl // c. h
Fiksi Penggemar"I dedicate this song to you, the one who never sees the truth. That i can take away your hurt, Heartbreak Girl." - Calum Thomas Hood.