Mata Jaehyun terasa panas sedari tadi karena dua orang didepannya ini. Niat buruknya untuk mencelakakan Jongin terwujud dengan alasan tak sengaja melepas pintunya membuat hidung pria itu terantuk dan mengeluarkan cairan merah pekat.
Tapi itu semua semakin memperburuk keadaan ternyata, sekarang dirinya harus melihat Taeyong melimpahkan perhatian kepada pria hit—ah sudahlah!
Taeyong sedang membersihkan darah yang mengalir dihidung Jongin, melihat senyum dibibir Jongin membuat Jaehyun memutar bola matanya malas. Rasa ingin mengutuk dirinya sendiri karena telah melakukan hal kejam seperti itu semakin menyeruak.
Seharusnya Jaehyun tidak melakukan itu agar dadanya tidak terasa panas sekarang. "Sekali lagi, maafkan aku Kim Jongin-sshi." Jaehyun memberikan senyum tidak nyaman yang dipaksanya.
Jongin terkekeh pelan, "Tak apa, Jaehyun-sshi. Kau mungkin tidak sengaja. Berkatmu aku jadi lebih diperhatikan si cantikku ini." Jongin menjawil dagu Taeyong gemas.
"Sialan!" maki Jaehyun dalam hati. Apalagi Taeyong yang masih mengacuhkannya karena perihal pintu hubung dikamar Taeyong dan kamarnya itu. Padahal itu bukan kesalahannya, tapi sepertinya pria cantik itu akan mengacuhkan semua orang.
"Hyung, hentikan." ucap Taeyong pelan. Oh apakah Jaehyun melihat pipi itu memerah? Taeyong tersipu?!
"Maaf, Sayang." kekeh Jongin ketika melihat wajah lucu Taeyong. "Apa kau ingin keluar malam ini?"
Taeyong menggeleng pelan, "Tidak, aku sedang malas."
"Kalau begitu kita nonton film bersama saja?" tanya Jongin dengan hati-hati. Semoga saja kekasihnya ini mau, karena dirinya sudah rela terantuk pintu demi kekasih mungilnya ini.
Taeyong mengangguk, "Terserah Hyung saja." kemudian mereka berdua berpindah keruang keluarga untuk menonton film disana. Meninggalkan Jaehyun sendirian diruang tamu, sebelum itu Jaehyun sempat melihat Taeyong membuang wajah padanya membuat Jaehyun menatapnya tidak percaya.
Astaga, apa yang telah Jaehyun lakukan sebenarnya? Dirinya tidak melakukan kesalahan apapun, itu semua ide Donghae kenapa dirinya harus terkena cipratan amarah Taeyong?!
Sibuk meratap sendirian membuat Jaehyun tidak menyadari kehadiran Bu Kim yang mendekatinya. "Jaehyun, bisa bantu aku?"
Jaehyun berdiri dari duduknya kemudian mengangguk."Ah, tentu saja bisa. Ada apa Bu Kim?"
"Bisakah kau menarik lemari besar itu sedikit? Agar aku bisa membersihkan belakangnya. Itu mungkin sudah sangat kotor karena tidak pernah dibersihkan. Aku takut kalau itu menjadi tempat bersarangnya tikus nanti." Bu Kim menunjuk lemari besar yang ada diruang tamu.
Lemari yang berisi hiasan guci kristal mahal tapi sepertinya sudah berumur cukup tua.
Jaehyun kembali mengangguk, "Baiklah." lalu berjalan mendekati lemari itu dan menariknya dari dinding dengan kuat. Lemarinya tak seberat yang Jaehyun bayangkan.
Bu Kim kagum melihat kekuatan Jaehyun, "Wah terimakasih Jaehyun, ketika para pelayan mencobanya itu bahkan tidak bergerak sedikitpun." ucapnya tertawa pelan. Jaehyun tersenyum tipis.
"Lemarinya tidak berat sama sekali." ucapnya sembari membersihkan tangannya dari debu yang ada pada lemari itu.
"Kalau begitu, aku akan mengambil alat bersih-bersih dulu." ucap Bu Kim sembari meninggalkan Jaehyun.
Jaehyun menatapi lemari penuh debu ini, sepertinya lemari ini hanya dibersihkan seadanya saja selama ini melihat dari belakang dan atasnya begitu banyak debu.
Matanya tak sengaja menatap sebuah benda berkilauan yang tergeletak dibelakang lemari itu, Jaehyun mengambil dan melihat benda itu. Sebuah kalung dengan permata ditengahnya, begitu berdebu tapi kalung itu seperti berlumur dengan darah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Любовные романы{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
