Taeyong termenung diatas ranjangnya sambil memeluk bantalnya dengan erat. Matanya menatap kosong kedepan, pikirannya terus berputar ketika dirinya dan Ayahnya berbicara siang tadi.
•FLASHBACK•
"Jaehyunie Hyungmu dulu." ucapan Ayahnya membuat Taeyong terdiam. Dirinya sangat terkejut mendengar nama itu. Donghae tersenyum tipis ketika melihat wajah Taeyong yang terkejut. "Yongie tidak mungkin melupakannya kan?"
Taeyong dengan cepat merubah wajahnya menjadi sedatar mungkin, "Oh, dia." ucapnya acuh. Taeyong menyilangkan tangannya didada lalu membuang wajah dengan angkuh, seolah mengatakan bahwa dia tidak perduli tentang itu.
"Iya, dia. Kau tidak merindukannya?" ulang Donghae. Taeyong memutar bola matanya malas, lalu berdecak.
"Ck, Dad. Itu hanya masa lalu, aku tidak ingin mengungkit sesuatu yang bahkan aku tidak ingat tentangnya. Aku saja masih sangat kecil saat itu." ucapnya dengan wajah merengut. Donghae menahan kekehannya. Ah, Putranya ini memiliki gengsi yang sangat tinggi.
"Tapi kau sering bilang merindukannya ketika kau sendirian." ucap Donghae pelan, mampu membuat Taeyong membulatkan matanya. Lalu menoleh ke arah Donghae dengan cepat.
"Aku tidak pernah bilang seperti itu!" sanggah Taeyong dengan nyaring. Donghae hanya menatapnya datar.
"Kau kira Daddy tuli. Daddy sering mendengarnya." Taeyong mengerucutkan bibirnya dengan mata mendelik kepada Donghae.
"Dasar tukang menguping!" gumamnya pelan.
Donghae mencubit pipi Putranya itu hingga pria cantik itu mengaduh, "Daddy mendengarnya tau!" Taeyong mengelus pipinya yang terasa nyeri.
"Pokoknya aku tidak mau dia tinggal disini dan menjadi pengawalku!" Taeyong tetap bersikeras menolak adanya kehadiran Jaehyun dihidupnya. Donghae menghela nafas lalu berdiri dari duduknya.
"Daddy juga tidak akan berubah pikiran, kalau kau membantah Daddy akan menarik semua fasilitasmu." mata Taeyong berkaca-kaca sekarang lalu menghentakkan kakinya berkali-kali. Air matanya berlinang sekarang, wajahnya tertekuk kesal. Donghae hanya menatapnya datar, sebentar lagi Putranya akan marah-marah sambil menangis.
"Daddy jahat! Daddy jahattt!!! Yongie benci Daddy! Hiks!"
"Daddy tidak sayang Yongie lagi!"
"Daddy sangat menyebalkan!!!"
"Hiks hiks, jangan berbicara pada Yongie lagi. Pokoknya Yongie tidak mau melihat Daddy!" nah kan.
Pasti Taeyong nanti akan mengadu perbuatannya pada Bu Kim, membuat Bu Kim tidak tega lalu beralih membicarakannya pada Donghae supaya dirinya merubah pikirannya. Ah, Donghae bahkan sudah hapal urutannya. Kucing nakal ini benar-benar!
Taeyong keluar dari ruangan Ayahnya dengan sangat kesal sambil menangis. Ish, aksi demonya gagal.
•FLASHBACK END•
Mengingat itu semakin membuat wajah Taeyong tertekuk. Ingatkan Taeyong untuk tidak berbicara pada Ayahnya nanti!
"Lihat saja! Aku akan mengadukan Daddy pada Bu Kim!" ucapnya dengan kesal. Tangannya meremas-remas bantalnya saking kesalnya.
"Dan untukmu, aku akan berpura-pura lupa padamu dan memberimu hukuman karena berani-beraninya kau datang kembali dihidupku lagi setelah begitu lama meninggalkanku." ucapnya sambil merengut.
*****
Suasana sunyi sangat terasa karena saat ini adalah tengah malam, tepat jam 2 malam. Semua orang di Mansion mewah ini sudah terlelap tak terkecuali pria cantik bernama Lee Taeyong ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Любовные романы{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
