PART 37

20.9K 2.5K 251
                                    

Pagi menjelang, sinar matahari mengintip malu dari balik tirai yang sedikit lagi mungkin akan jatuh dan menyibak habis jendela karena ulah pemiliknya. Sinarnya membawa cahaya pada kamar Taeyong yang hampir selalu gelap gulita, membuat Taeyong mengeluh pada tidurnya.

"Eungh..." Taeyong memejamkan matanya erat kemudian membalik tubuhnya agar terhindar dari cahaya matahari yang mulai masuk kedalam kamarnya.

Tak menyadari sama sekali bahwa yang dipeluknya sekarang adalah tubuh Jaehyun yang terlelap disampingnya, dan juga tak menyadari jika Jaehyun melingkarkan tangan pada pinggang rampingnya, hanya rasa nyaman yang menyeruak pada keduanya hingga hanya ingin menikmati kehangatan itu tanpa berniat membuka mata.

Beberapa jam kemudian, sinar matahari yang semakin tinggi maka semakin masuk pula kekamar Taeyong membuat pria mungil itu benar-benar terbangun. Kepalanya menoleh kebelakang dan mendapati tirainya yang hampir tak menutupi jendelanya dengan baik.

Taeyong melenguh kasar, saat akan membangunkan dirinya sendiri untuk menutup jendelanya dengan benar untuk menghambat masuknya cahaya, Taeyong merasakan berat pada pinggangnya.

Matanya yang belum sepenuhnya terbuka menoleh kedepannya, seketika matanya terbuka lebar saat melihat wajah Jaehyun dihadapannya sedang tertidur nyenyak. Tersadar jika tangannya juga melingkar bahu Jaehyun dengan cepat Taeyong menariknya.

Taeyong tak tau mengapa Jaehyun bisa ada dikamarnya, seingatnya malam tadi Taeyong hanya tidur ditemani Bu Kim. Tapi mengapa malah ada Jaehyun dikamarnya?

Mata bulatnya menatap wajah tampan yang terkena sinaran matahari itu, Jaehyun terlelap nyaman disampingnya seolah tidak terjadi apapun diantara mereka. Entah menyadari atau tidak Taeyong hanya diam memandang wajah tampan itu dalam diam.

Terlihat gurat lelah dari kening pria yang lebih tua darinya itu. Matanya juga terlihat sembab, sepertinya Jaehyun juga banyak menangis seperti dirinya, Taeyong menghela nafas pelan akan hal itu.

Tangannya terangkat, jari-jari lentiknya mendekat pada wajah Jaehyun, ingin mengelus wajah itu dengan pelan, sepelan mungkin. Akan tetapi rasanya begitu berat, seolah ada yang menghadang tangannya untuk tak menyentuh dan merasakan kulit Jaehyun pada telapak tangannya.

Bibir Taeyong bergetar, menahan rasa perih yang kembali muncul didadanya, Taeyong tak bisa menyentuh Jaehyun lagi seperti kemarin-kemarin, rasanya dirinya tak pantas untuk bersentuhan dengan pria itu.

Taeyong menarik tangannya, berniat untuk beranjak sebelum suara serak dan berat menghentikannya.

"Kenapa berhenti?"

Pertanyaan itu sukses membuat Taeyong menoleh kearah Jaehyun, terlihat mata itu telah terbuka lebar. Sepertinya Jaehyun sudah terbangun dari tidurnya semenjak Taeyong menatapnya diam-diam.

"Bukan urusanmu." ketus Taeyong, tubuhnya beranjak dari ranjang meninggalkan Jaehyun sendirian diatas sana. Taeyong memilih untuk pergi kekamar mandi untuk menghindari Jaehyun. Tapi sebelum dirinya sepenuhnya melangkah masuk kedalam, Taeyong berbalik menatap Jaehyun dengan tatapan dinginnya.

"Setelah aku keluar dari kamar mandi, kuharap kau sudah pergi dari sini. Anggap saja aku tak pernah ada dalam hidupmu."

Taeyong berbalik dan benar-benar meninggalkan Jaehyun sendirian dikamarnya, mengabaikan jika pria itu menatap nanar pada punggungnya yang menghilang.

Pria mungil itu menutup pintu kamar mandinya rapat, dan tanpa bisa dirinya tahan tubuhnya merosot lunglai kelantai, tangannya menutup mulutnya dengan erat, menahan isakan tangisnya yang mungkin akan terdengar oleh Jaehyun diluar sana.

Sedangkan Jaehyun yang masih tak beranjak pada ranjang Taeyong memijat pelipisnya pelan, sudah dirinya duga Taeyong pasti akan bersikap seperti ini untuk menjauhinya.

My Bodyguard (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang