Matahari yang semula bersinar tinggi semakin bergeser menyembunyikan cahayanya. Sore menjelang petang yang sering dinikmati orang-orang, tapi Taeyong hanya menatapnya tanpa minat.
Perjalanan menuju rumah Changmin cukup jauh dari rumahnya, dan dirinya tak berbicara sedikitpun dengan Jaehyun yang sedang fokus menyetir.
Mobil mulai memelan dan terparkir rapi dihalaman rumah Changmin. Taeyong hanya diam saat Jaehyun mulai melepaskan seatbelt yang melilit tubuhnya.
Melihat Kekasihnya yang hanya diam Jaehyun menggenggam tangan Taeyong, hingga Taeyong terperanjat pelan dan menoleh pada Jaehyun.
"Everything will be fine. I always by your side."
Ucapan Jaehyun menenangkan hati Taeyong, bibirnya tertarik membentuk senyuman. Mengelus lembut rahang Jaehyun, kemudian menggangguk pelan.
"Ayo masuk kedalam."
*****
Changmin menatap Taeyong yang hanya diam dengan tangan meremas celananya. Mereka hanya berdua diruangan terapi, Jaehyun memilih menunggu diluar.
"Kau bisa bercerita apapun kepada Paman. Disini tak ada kamera, tak ada perekam suara, jadi tidak ada yang akan tau tentang pembicaraan kita. Hanya kau dan Paman." yakin Changmin, Taeyong terus-terusan menghela nafas dengan tangan sedikit bergetar.
"Mmm, Paman pasti tau bagaimana aku saat kecil, bukan?" suaranya Taeyong mengudara begitu pelan.
Changmin tersenyum tipis, mengingat bagaimana menggemaskannya Taeyong saat kecil. "Tentu, kau sangat lucu, sangat pintar untuk anak seusiamu dan kau juga begitu ceria."
"Ada satu hal dalam diriku yang kubenci." ucap Taeyong setelah diam beberapa saat, Changmin sedikit mengernyit mendengarnya.
"Pintar. Aku mudah mengingat segala hal meski aku masih kecil."
Changmin memperhatikan wajah Taeyong yang terus menatap lantai, "Lalu? Dan kenapa?" tanyanya
"Saat umurku 4 tahun, Mommy mengidap Bipolar. Pada saat itu aku tak tau apa artinya, aku hanya tidak sengaja membaca kertas yang kutemukan dikamar orangtuaku. Aku hanya merasa semuanya begitu aneh, sikap Mommy yang terkadang berubah-ubah."
"Terkadang dia begitu baik padaku, terkadang juga begitu diam tak bersuara, terkadang begitu cerewet, terkadang menjadi sosok yang pemarah, dan terkadang bertingkah mengerikan."
"Tapi pada saat Daddy datang semua sikap itu sirna, diganti dengan sikap menyenangkan yang selama ini memang melekat pada Mommy. Aku tidak berani mengadu pada Daddy karena kurasa Mommy akan marah padaku. Jadi aku memilih diam, tapi aku masih belum mengerti dengan semuanya."
"Hingga tiba disaat dia begitu posesif padaku, Mommy menjauhkanku dari banyak orang. Menjauhkanku dari para pelayan dirumah, menjauhkanku dari teman-temanku dan semua orang. Bahkan Mommy membunuh semua peliharaanku agar aku tidak mempunyai siapa-siapa lagi selain Mommy."
Taeyong mencoba mengerjapkan matanya karena mulai terasa basah, tangannya semakin meremat celananya erat. Ini lebih buruk rasanya daripada saat bercerita pada Jaehyun. Mungkin karena Jaehyun satu-satunya orang yang dirinya percayai.
"Aku yang bingung ingin mengadu pada siapa hanya bisa menangis takut, disaat aku menangis maka sikap Mommy akan berubah begitu lembut dan membuatku luluh serta kembali memeluknya."
Taeyong terdiam sejenak, Changmin hanya menatap wajah itu dengan keterkejutan yang terlihat kentara diwajahnya. Masih segar dalam ingatannya bahwa wanita cantik yang adalah Ibunya Taeyong itu wanita yang cantik dan begitu baik.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
