Taeyong duduk bersandar pada kepala ranjangnya sambil membaca buku novel dengan lampu yang remang-remang. Entahlah, hanya Taeyong yang tau bagaimana rasanya membaca buku dengan keadaan remang-remang.
TOK TOK
Bunyi ketukan pintu membuat kegiatan Taeyong terhenti, lalu bersuara dengan nyaring, mengizinkan orang yang mengetuk pintunya untuk masuk kekamarnya.
"Tuan Muda, Tuan Lee memanggil Tuan Muda untuk turun kebawah." ucap salah satu pelayan yang mengetuk pintu kamarnya tadi. Taeyong tidak tau namanya.
"Baiklah, aku akan turun sebentar lagi." ucapnya yang dibalas anggukan sopan dari pelayannya. Setelah pelayan itu menutup pintunya, Taeyong berjalan menuju ruang pakaiannya yang sangat luas dan mengambil jubah tidurnya disana.
Taeyong berjalan keluar kamarnya, lalu berhenti sejenak. Melangkahkan kakinya menuju pagar pembatas, mengintip dari atas. Terlihat seorang pria yang memakai setelan rapi sedang berbincang dengan Ayahnya. Taeyong mengerutkan dahinya.
Dengan wajah datar dirinya kembali melangkah menuruni tangga dengan gaya elegantnya. Persis seperti Tuan Putri.
Langkah kakinya terus mendekat, matanya bertubrukan dengan netra tajam dan membalas tatapan mata yang seperti elang itu. Menatapnya lekat tanpa berkedip sedikitpun, membuat Taeyong tidak bisa berpaling. Dirinya hanya mampu terus melangkah mendekat dan membalas tatapan itu.
Tanpa disadari Taeyong dirinya sudah berhadapan dengan lelaki bertubuh kekar dan tinggi itu. Mata yang setajam elang, hidung bangir, bibir tebal, rahang yang tegas serta rambut yang dinaikkan membuat wajah pria itu terlihat sempurna.
"Terlihat mirip dengan Ibumu kan?" sebuah suara membuat kontak mata itu terputus tiba-tiba. Taeyong menatap kearah orang yang baru saja berbicara, yang ternyata pertanyaan itu ditujukan kepada pria tinggi ini.
Taeyong kembali menatap pria dihadapannya ini dengan wajah andalannya, yaitu datar dan dingin. Sementara Jaehyun cukup terkejut mendengar pertanyaan Donghae.
"Apa Anda mengenali Ibu Saya, Tuan Lee?" Taeyong sedikit melirik pria ini ketika mendengar suara baritonnya.
"Jung Yunho dan Kim Jaejoong. Orang tuamu, bukan?" ucap Donghae sembari tersenyum tipis. Sedangkan Jaehyun hanya terdiam, menunggu Donghae kembali berbicara. "Aku berteman baik dengan mereka. Terlebih Ayahmu."
Donghae menatap Jaehyun lekat sembari tersenyum lembut. "Kau tumbuh dengan baik, Jaehyun." Donghae menepuk bahu Jaehyun pelan.
Taeyong mengalihkan perhatiannya kepada pria yang dirinya ketahui bernama Jaehyun ini. Menatap lekat dari atas sampai bawah. Lalu mengalihkan pandangannya kearah lain.
"Memangnya ada apa ini? Daddy memanggilku?" Taeyong mendudukkan tubuhnya disofa lalu menyilangkan tangannya dengan angkuh. Sementara Donghae dan Jaehyun juga mengikuti Taeyong untuk duduk disofa.
"Oh iya, perkenalkan ini Jung Jaehyun. Pengawal barumu." Donghae memperkenalkan, sedangkan Taeyong sudah membulatkan matanya sekarang. Lalu mengalihkan tatapannya kepada Jaehyun, yang ditatap hanya diam memperhatikan mata bulat indah itu melotot padanya.
"Apa? Pengawal baru?" ulang Taeyong. Donghae menganggukkan kepalanya. "Tapi Dad, aku tidak mau pengawal baru! I don't need that!" protes Taeyong.
"You need that." ucap Donghae dengan santai, mengabaikan Taeyong yang merasa kedua bola matanya ingin keluar karena melotot pada Ayahnya.
"NO!" teriak Taeyong kesal. Jaehyun hanya memperhatikan wajah kesal Taeyong, yang entah kenapa terlihat menggemaskan dimatanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Romance{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
