PART 33

24.4K 2.6K 293
                                        

*FLASHBACK*

Malam datang seperti biasanya, membawa hawa dingin dan menenggelamkan cahaya pada bumi. Malam yang biasanya digunakan orang-orang untuk beristirahat dari lelahnya tubuh dan pikiran.

Tapi sepertinya tidak dengan Taeyeon, seperti malam pada biasanya tidurnya sering terganggu. Dan malam ini matanya tak bisa terpejam sedikitpun, sedangkan Sang Suami sudah mendengkur halus disampingnya.

Taeyeon berbalik dan menghadap Suaminya yang tidur terlentang, menatapnya datar kemudian membangunkan tubuhnya sendiri. Duduk bersandar sembari menatap Donghae yang kini menggeliat dan memeluk perutnya.

Pria itu menyamankan diri disana, memeluk erat sesekali mengusak wajahnya pada perut Taeyeon. Wanita itu mengangkat tangannya, memberi belaian lembut dikepala Donghae.

Diantara kesunyian malam, suara indahnya terdengar samar, bersuara lembut namun terdengar tak menyenangkan untuk telinga, mungkin karena arti dari tiap kata yang terucap dari bibirnya terdengar tak bersahabat.

Sunday is gloomy
My hours are slumberless
Dearest, the shadows
I live with are numberless
Little white flowers will
Never awaken you
Not where the black coach
Of sorrow has taken you
Angels have no thought of
Ever returning you
Would they be angry
If I thought of joining you
Gloomy Sunday~~~

Tangannya menarik salah satu laci nakas dan mengeluarkan salah satu benda mengkilap nan tajam. Benda tajam berbentuk belati bergagang putih itu menjadi peliharaan Taeyeon tanpa Donghae ketahui. Ujungnya yang mengkilap menandakan ketajamannya Taeyeon mainkan pada wajah Donghae yang begitu lelap.

Gloomy is sunday
With shadows I spend it all
My heart and I have
Decided to end it all~~~

Saat bibirnya menyelesaikan lagu itu, ujung lancip itu mulai menekan leher Donghae, berusaha merobek kulit tipis leher itu dan memutus nadinya.

Wajah cantik itu bahkan tak mengeluarkan ekspresi apapun, seakan hal yang dilakukannya adalah hal yang benar dan bukan hal apa-apa yang berbahaya.

Ringisan pelan keluar dari bibir Donghae merasa ada sesuatu yang menusuk lehernya, tapi mata itu tak terbuka, seakan sedang bermimpi bahwa dirinya dilukai.

Cairan pekat berwarna merah menodai ujung belati itu, yang entah bagaimana bisa membuat Taeyeon berhenti menekan belatinya. Matanya melihat dengan jelas kernyitan yang terukir didahi Donghae.

Jari lentiknya menyusuri wajah tampan Suaminya, terus menyusurinya kebawah dengan teliti hingga jarinya sampai pada titik luka yang dibuatnya dengan sengaja. Menempelkan jarinya pada luka itu untuk mengambil setetes darah yang keluar dari leher Donghae.

Saat jarinya berhasil membawa sedikit cairan itu, bibirnya membuka bersamaan dengan jarinya yang mendekat kearah mulutnya.

Mencoba mencicipi darah Suaminya, lidahnya membelit lembut dijarinya, seakan menikmati bagaimana rasa asin dan manis baginya berpadu satu membuat Taeyeon sedikit melenguh.

"Begini rasanya darah dari seorang pengkhianat." gumamnya pelan, kedua sudut bibirnya terangkat bersamaan membentuk senyuman yang sangat berbeda dari biasa yang dilakukannya.

Senyum yang sama sekali bukan menggambarkan sosok Taeyeon selama ini, seolah ada makhluk baru yang bersemayam ditubuhnya dan membuatnya berubah 180 derajat berbeda.

My Bodyguard (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang