PART 25

34.1K 4K 1.2K
                                    

Ditemani dengan langit yang mulai menjingga, semakin membuat kesan indah suasana saat ini. Canda tawa lepas begitu saja membuat Taeyong merasa nyaman dikelilingi orang-orang ini. Pertama kali seumur hidupnya.

Hal ini membuat Taeyong semakin menyukai apapun tentang Jaehyun. Semua yang mengelilingi pria itu adalah hal baik.

"Kenapa kalian sering sekali memanggil Jaehyun dengan sebutan Jay?" tanya Taeyong penasaran, sudah berapa kali dirinya mendengar Johnny dan Yuta memanggil Jaehyun dengan sebutan Jay.

"Nama Inggrisnya Jayden Jeong. Dipanggil Jay, itu sebabnya." sahut Johnny. Mulut Taeyong membulat lucu, kemudian mengangguk pelan.

"Ah begitu. Aku baru tau." ucapnya seraya tertawa pelan, sepertinya cukup banyak yang belum Taeyong ketahui tentang Jaehyun.

Yuta berdecak, "Jaehyun jarang bercerita padamu ya?" tanyanya pada Taeyong, lalu mendelik pada Jaehyun. "Dasar dingin!"

"Dia kulkas 1000 pintu." sahut Ten, dengan tangan yang sembari membolak-balikkan daging yang belum matang.

Johnny mengangguk setuju, "Benar sekali!" Taeyong terkikik mendengar ucapan mereka, "Aku juga merasakan hal itu." sambung Johnny.

"Aku tidak berbohong. Jaehyun memang orang yang dingin, bahkan kurasa dia lebih dingin dari es." ucap Yuta kepada Taeyong, Yuta merasa Taeyong sedikit tidak percaya dengan ucapan mereka.

Ya karena memang Jaehyun tidak pernah bertingkah seperti itu dihadapan Taeyong sejak awal, kecuali saat Jaehyun marah kemarin.

"Kurasa aku tidak. Buktinya aku dengan kalian masih tertawa dan melakukan hal gila bersama." Jaehyun membela dirinya sendiri. Jaehyun merasa selama ini dirinya adalah sosok yang ramah.

"Tapi hanya dengan kami. Kau tau, Jackson Wang jurusan managemen pun pernah bertanya padaku. Dia berkata bagaimana bisa aku berteman dengan pria dingin sepertimu. Kubilang dia tidak dingin pada kami." ucap Yuta yang kembali mendapat anggukan setuju oleh Johnny.

Jaehyun memang tipe seseorang yang dingin jika belum mengenalnya lebih lama, tapi jika sudah berteman dengannya Jaehyun adalah sosok yang baik meski begitu tertutup.

Jaehyun berdecak kesal, "Aku hanya merasa malu dan tidak cukup akrab dengan mereka. Kenapa kalian berlebihan?" ucapnya dengan mata mendelik pada Yuta dan Johnny.

"Hei, yang mengatakan itu bukan kami tapi orang-orang. Kau bahkan menolak primadona kampus." sahut Johnny, melemparkan tissue pada Jaehyun.

"Ahhh, aku sangat ingat bagaimana Margaret Wilson itu mengejarmu." ucap Johnny lalu terkekeh pelan.

Johnny mengingat hal itu, karena wanita itu menjadi incaran banyak pria tampan. Dan pria yang beruntung adalah Jaehyun, tapi sayang Jaehyunnya tidak mau. Mereka sempat mengira Jaeyun mengidap aseksual.

Yuta menumpukkan dagunya pada kedua tangannya, dengan tatapan menerawang kedepan. "Dia sangat cantik."

"Kurasa biasa saja." sahut Jaehyun sembari mengangkat bahunya acuh.

"Berarti matamu yang buta!" ucap Yuta kesal, dengan melemparkan tissue bekas kewajah Jaehyun.

"Sialan!" umpat Jaehyun.

Taeyong yang mendengar pembicaraan mereka sedikit mengerucutkan bibir, "Memangnya Jaehyun sepopuler itu?" tanyanya pelan. Ten melirik kearah Taeyong kemudian terkekeh pelan.

Yuta mengangguk, "Iya, kau tau Taeyong. Bahkan setiap hari lokernya dipenuhi dengan surat cinta dan cokelat. Aku sampai bosan dengan cokelat karena memakannya setiap hari."

"Aku sampai sekarang tidak bisa makan cokelat lagi karena Jaehyun." Johnny mengeluh akan hal itu. Gara-gara cokelat dari fans Jaehyun dirinya mengalami kenaikan berat badan drastis saat itu.

My Bodyguard (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang