Taeyong meregangkan tubuhnya, matanya masih terpejam rapat. Sedikit kesulitan saat ingin membukanya karena rasa kantuk yang masih menghinggapinya.
"Good Morning, Sayang." suara berat yang sangat dikenalnya masuk kedalam indera pendengaran Taeyong.
Pria mungil itu mengerjapkan matanya, dan membuka sebelah matanya. Pemandangan senyum tampan dengan dimple yang terlihat menggemaskan dikedua pipi kekasihnya itu adalah pemandangan dipagi hari yang begitu indah bagi Taeyong.
"Morning too, Jaejae." sahut Taeyong dengan suara serak khas bangun tidurnya. Bibirnya tersenyum menatap Jaehyun yang berbaring menyamping dengan tangan menyangga kepalanya.
Jaehyun mengernyit mendengar nama asing yang Taeyong sebutkan. "Jaejae?"
"Panggilan sayangku untukmu." kekeh Taeyong, Jaehyunpun ikut terkekeh mendengarnya.
"Kalau kau apa? Taetae?" Jaehyun menjawil hidung Taeyong dengan gemas.
Taeyong terlihat berpikir, bibirnya mengerucut lucu. "Yongyong?" Jaehyun tertawa mendengar usulan Taeyong.
"Cintaku saja bagaimana?" Jaehyun mengecup pipi Taeyong setelahnya.
Taeyong menepuk lengan Jaehyun, "Ish! Kau seperti penggombal ulung." deliknya.
"Aku tidak bercanda, kau benar-benar cintaku."
"Jae, stop it!" seru Taeyong kesal. Jaehyun tertawa mendengar seruan Taeyong, rasanya sudah menjadi kebiasaan barunya untuk menggoda Taeyong.
"Okay, i'll stop. But let me hug you." ucap Jaehyun membuka tangannya, menyambut Taeyong yang dengan cepat merapat padanya dan memeluknya erat.
Taeyong mengeratkan pelukannya, wajahnya terbenam pada dada bidang Jaehyun. "Ugh, nyaman." gumamnya.
"Kau menyukainya?" bisik Jaehyun pelan.
"Hmm, pelukanmu adalah yang terbaik." sahut Taeyong, mengusap-usap pinggang Jaehyun.
"Kalau begitu aku akan memelukmu selamanya." ucap Jaehyun, mengeratkan pelukannya serta memberikan kecupan-kecupan manis pada wajah Taeyong hingga kekasih mungilnya terkikik lucu.
Taeyong sedikit mendorong Jaehyun agar menjauh lalu menatap wajah tampan itu, "Apa yang akan kita lakukan hari ini?"
"Kau ingin melakukan apa?" tanya Jaehyun.
Bibir Taeyong sedikit mengerucut kemudian mengangkat bahunya, "Entahlah, aku tidak punya rencana apapun."
Jaehyun terdiam sejenak seperti sedang memikirkan sesuatu, "Kalau aku membawamu bermain bersama sahabatku. Apa kau mau?" tanyanya pelan.
"Kau punya sahabat?" Taeyong mengangkat alisnya, seingatnya Jaehyun tak pernah memperkenalkan sahabatnya pria itu padanya.
"Ya, yang kau temui di Restoran. Yang satunya lagi tidak ikut." Taeyong mengerutkan dahinya, lalu mengangguk setelah mendengar ucapan Jaehyun.
"Ah, saat aku kencan dengan Jongin itukan?" tanya Taeyong, Jaehyun hanya menatapnya datar. Teringat bagaimana kesalnya dirinya ketika melihat Taeyong dan Jongin berkencan saat itu. "Mereka berdua sepasang kekasih, bukan?"
"Hm." sahut Jaehyun datar.
Taeyong tersenyum tipis, "Mereka terlihat manis." ucapnya pelan. "Aku ingin seperti mereka." tangannya mengukir pola abstrak didada Jaehyun.
Jaehyun menatap wajah Taeyong yang hanya menatap lurus pada dadanya, "Aku akan berusaha mewujudkannya."
"Mari kita lakukan bersama-sama." Taeyong mendongak lalu tersenyum manis. Membuat Jaehyun yang sedari tadi hanya memasang wajah datar tersenyum kembali, lalu mengangguk mengiyakan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Любовные романы{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
