Jaehyun menunggu dengan bosan, hampir 2 jam Taeyong belum menampakkan diri dari dalam sana. Apakah para uke kesalon selalu selama ini? Pantat Jaehyun terasa kebas karena terlalu lama duduk.
Derap langkah kaki membuat Jaehyun menoleh, ternyata yang ditunggunya sudah keluar. Jaehyun terdiam melihat penampilan baru dari si mungil. Rambutnya yang mulai memanjang tidak dipotong melainkan hanya diwarnai dengan warna coklat terang. Terlihat semakin manis.
Taeyong yang melihat tatapan dalam Jaehyun hanya bisa berdehem pelan, dirinya agak malu ketika ditatap seperti itu.
"Kau terlihat semakin cantik, Taeyongie. Ah tidak! Kau selalu cantik." ucap sang pemilik salon yang sering dipanggil Taeyong, Auntie Tiffany.
"Auntie juga semakin cantik." Taeyong memuji balik Tiffany.
"Ah kau ini, Auntie sudah tua kau tau." mereka berdua terkekeh bersama. Tiffany menoleh kearah Jaehyun yang sedari tadi tak berhenti menatap Taeyong.
"Oh Tae, kau bersama kekasihmu? Tampan sekali! Kalian berdua terlihat serasi." ucap Tiffany dengan heboh. Jaehyun hanya tersenyum menanggapi, sedangkan Taeyong menggeleng heboh.
"Tidak Auntie! Dia bukan kekasihku. Dia pengawal pribadiku." ucap Taeyong dengan cepat. Tiffany mengerucutkan bibirnya.
"Ah begitu ya. Tapi kalian terlihat cocok bersama." ucap Tiffany yang membuat Jaehyun menggaruk tengkuknya dan Taeyong hanya mengalihkan pandangannya pura-pura tidak mendengar.
"Hei tampan. Jaga si manisku ini dengan baik ya, kau tau kan dia tidak tersentuh." ucap Tiffany setelah menepuk bahu Jaehyun pelan. Jaehyun hanya mengangguk canggung.
"Kalau begitu aku pulang, Auntie. Ayo Jae." dengan cepat Taeyong berpamitan kepada Tiffany dan berjalan cepat mendahului Jaehyun. Meninggalkan Tiffany yang melihat mereka berdua dengan gemas.
"Aih, aku berharap mereka menjadi sepasang kekasih saja! Terlalu menggemaskan."
*****
Jaehyun membukakan pintu mobil untuk Taeyong, tapi Taeyong hanya diam membuat Jaehyun menoleh kepadanya.
"Aku ingin duduk didepan." ucap Taeyong dengan acuh dengan melarikan pandangan kearah lain. Jaehyun hanya tersenyum tipis lalu mengangguk.
Kembali membukakan pintu didepan untuk Taeyong. Tangannya melindungi kepala Taeyong ketika si manis masuk kedalam.
Jaehyun mengitari mobil dan masuk kedalam, melajukan mobil mereka dalam keheningan. Taeyong duduk diam disamping tanpa ada niatan membuka suara, begitupun dengan Jaehyun. Lebih tepatnya tidak tau membicarakan topik apa.
"Ingin kemana lagi?" tanya Jaehyun akhirnya setelah cukup lama memikirkan topik pembicaraan dengan Taeyong.
"Pulang." jawab Taeyong singkat. Jaehyun melirik Taeyong yang menyandarkan kepalanya pada kaca jendela mobil.
Ketika mereka melewati kuliner malam yang sedang diadakan, Taeyong terlihat begitu lamat menatapnya membuat Jaehyun tersenyum.
"Ingin kesana?" tawar Jaehyun. Taeyong dengan cepat menoleh dengan mata berbinar tapi tak lama meredup lalu menggeleng pelan.
Jaehyun tau apa yang dipikirkan Taeyong, tanpa banyak bicara dirinya memarkirkan mobil. Taeyong hanya melihatnya dengan tatapan polosnya ketika Jaehyun mengitari mobil lalu membuka pintunya.
"Ayo kita kesana, aku tau kau ingin ke kuliner malam itu." ucap Jaehyun, memandang lelaki mungil yang menatapnya dengan tatapan sedikit takut yang tak beranjak sedikitpun dari posisinya.
"Tidak mau, pasti banyak orang." geleng Taeyong pelan. Dirinya melirik orang-orang yang ramai berjalan disana. Terlalu banyak orang membuat Taeyong sedikit takut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Romansa{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
