Taeyong menuruni tangga dengan santai, tangannya membawa satu botol besar air minumnya yang sudah kosong. Ketika menuju kulkas, matanya tanpa sengaja melihat segerombolan para pelayan dirumahnya berkumpul sembari mengintip ke halaman belakang.
Taeyong melangkahkan kakinya menuju para pelayannya berkerumun dan berdiam diri dibelakang mereka tanpa para pelayan itu sadari. Matanya mengikuti arah pandang mereka dan mendapati Jaehyun dan Bu Kim yang sedang berbincang dikursi halaman belakang.
Wajahnya hanya datar saat mendengarkan para pelayan itu bergosip ria, sambil mengingat wajah masing-masing para pelayannya itu. Lain kali dia ingin memberi hukuman karena berani-beraninya melalaikan pekerjaan dan malah menatapi Jaehyun seperti itu!
"Ah sungguh, kali ini Pengawal Tuan Muda adalah yang tertampan dari semuanya."
"Tubuhnya tinggi dan sangat kekar. Oh lihatlah bahu lebar itu! Pasti sangat nyaman jika bersandar disana."
"Kalian tau? Tadi aku menawarkan untuk menemaninya berkeliling dirumah ini. Dia menolak tawaranku dengan sangat ramah. Dan kalian tau? Suaranya sangat berat dan sexy."
"Semoga Tuan Muda tidak berbuat yang tidak-tidak seperti Pengawal sebelumnya. Aku akan sangat senang bekerja disini sambil melihat pemandangan yang sungguh indah ini."
Taeyong hanya mendengarkan dengan wajah datar dibelakang. Matanya menatap lurus kearah Jaehyun dan Bu Kim, melihat bagaimana pria tampan itu tertawa. Menampilkan dimple dalam yang membuatnya semakin tampan.
"AAAA DIA TERTAWA. ASTAGA SANGAT TAMPAN, OH LIHATLAH DIMPLE NYA ITU!" Taeyong terperanjat mendengar suara nyaring para pelayan yang kembali memuja ketampanan Jaehyun. Dirinya memutar bola matanya malas. Para pelayan itu masih tidak sadar dengan kehadiran Taeyong dibelakang mereka.
Salah satu pelayan disana memoleskan lipstik ke bibirnya, lalu memperbaiki penampilannya, "Aku akan mendekatinya, bisa saja dia akan menyukaiku." ucapnya dengan percaya diri. Taeyong sudah menatapnya dengan tajam.
"Hei! Lakukanlah secara adil, kami juga menyukainya!"
"Tidak bisa! Siapa cepat dia yang dapat!" suara ricuh protes membuat Taeyong menatap tajam satu persatu pelayannya dengan tangan menggenggam keras.
"Apa kalian digaji hanya untuk menggoda Pengawalku?" tanya Taeyong dengan datar dan dingin. Para pelayan itu seketika terdiam, dan membalikkan tubuh secara perlahan dengan mata melotot takut.
"T-Tuan M-Muda." ucap mereka dengan gugup, lalu membungkukkan tubuh serendah mungkin kepada Taeyong. Taeyong hanya menatap mereka datar.
"Tuan Muda, menginginkan sesuatu?" ucap salah satu pelayannya dengan senyum gugup.
"Botol air minumku kosong." ucap Taeyong sembari menyodorkan botol minumnya. Lalu membalikkan tubuhnya meninggalkan para pelayannya yang masih menunduk takut. Mereka sangat takut Taeyong akan mengamuk.
Belum sempat mereka bernafas lega, Taeyong kembali membalikkan tubuhnya lalu menatap mereka tajam membuat mereka menahan nafas. "BEKERJALAH DENGAN BENAR! BUBAR KALIAN!" bentak Taeyong keras, dengan cepat mereka membubarkan diri, takut kena amukan Taeyong.
Taeyong kembali melangkahkan kakinya sambil menggumam tidak jelas karena kesal. "Dasar wanita-wanita genit!" wajahnya merengut lucu, kakinya menghentak keras lalu berjalan menuju halaman belakang.
Dirinya menghentikan langkah kakinya cukup jauh dari keberadaan Jaehyun dan Bu Kim, telinganya mendengar semua pembicaraan mereka. Taeyong hanya diam mendengarkan, tidak biasanya Bu Kim menceritakan sedetail itu tentang dirinya kepada para pengawalnya yang sebelumnya.
Sebenarnya Taeyong tidak pernah melarang siapapun yang mengetahui keadaannya untuk menceritakan ke orang lain, karena memang begitulah keadaannya. Tapi selama ini Ayahnya, Bu Kim dan para pelayan lain yang mengetahui kondisinya tidak pernah membicarakannya kepada orang lain, mengungkit tentang itu atau apapun itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Любовные романы{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
