PART 5

50.2K 6.3K 801
                                        

Jaehyun berjalan dengan pelan menuju kamarnya, pikirannya bercampur aduk. Begitu banyak hal mengejutkan yang diketahuinya hari ini.

Selama 20 tahun tinggal di Amerika, tak pernah terlintas sedikitpun dipikiran Jaehyun, Taeyong akan hidup seperti ini. Dirinya selalu memikirkan Taeyong tumbuh dengan ceria dan masih sangat menggemaskan yang sangat disayanginya seperti dulu.

Ketika langkah kakinya ingin melewati pintu kamar Taeyong yang berada tepat disebelahnya, Jaehyun terhenti. Menatap lamat pintu yang ada didepannya, Jaehyun menghela nafas lalu kembali berjalan menuju kamarnya.

Ketika tangannya berhasil membuka pintu kamarnya, pintu disebelahnya juga terbuka. Menampilkan sebuah kepala dengan mata yang menatapnya tak bersahabat.

"Ada apa?" Jaehyun berdiri diambang pintu kamarnya dengan tangan dimasukkan kedalam saku celananya, menatap Taeyong yang sedang menatapnya seperti kucing yang mengajak berkelahi. Lihatlah mata besar itu! Mungkin sebentar lagi akan keluar karena mempelototi Jaehyun.

"Hanya ingin bilang bahwa aku membencimu." ucap Taeyong ketus lalu menutup pintu kamarnya dengan kencang membuat Jaehyun sedikit terperanjat.

Pria tampan itu menggelengkan kepalanya pelan, sepertinya dia harus memiliki kesabaran yang berlimpah untuk menghadapi Taeyong karena si cantik itu terlihat sangat memusuhinya.

Jaehyun masuk kedalam kamarnya, lalu merebahkan tubuhnya diranjangnya. Tubuhnya terasa lelah hari ini, matanya teralih ke arah pintu hubung antara kamarnya dan kamar Taeyong. kemudian menghembuskan nafas lega karena jendela kecil itu terbuka.

Telinganya bisa mendengar samar-samar apa yang dilakukan Taeyong didalam kamar, sepertinya pria cantik itu sedang menonton film. Jaehyun hanya tersenyum tipis ketika mengingat Taeyong setidaknya sudah bisa menonton tv, itu kemajuan yang cukup pesat dari apa yang telah dia dengar dari Donghae.

"AHHHHHHHH!!!!!" teriakan nyaring dari kamar Taeyong membuat Jaehyun yang semula sudah memejamkan matanya terlonjak. Dengan cepat Jaehyun berlari keluar kamar dan membuka kamar Taeyong yang untung saja tidak dikunci.

Jaehyun dapat menangkap keberadaan Taeyong yang berada diatas ranjang dengan mata yang tertutup bantal karena pencahayaan dari tv yang cukup terang. Jaehyun melangkahkan kakinya lebar menuju Taeyong yang sedang menangis terisak.

"Hiks...Hiks..."

"Taeyong, kau kenapa?" Jaehyun yang ingin mendaratkan tangannya pada bahu Taeyong, mengurungkan niat. Dia takut Taeyong akan mengalami panic attack karenanya. Jadi Jaehyun hanya memegang bantal Taeyong saja, berusaha menjauhkan bantal itu dari wajah Taeyong.

Isakkan masih terdengar jelas disana, ketika Jaehyun berhasil menjauhkan bantal itu. Dirinya melihat Taeyong yang memejamkan matanya dengan erat, wajahnya basah karena air mata.

"Taeyong, kau kenapa hm?" Jaehyun duduk tepat dihadapan Taeyong. Taeyong yang merasa Jaehyun berada didepannya meraih baju pria tampan itu, lalu digenggamnya dengan erat.

"TV nya tiba-tiba menerang dengan sendirinya. Itu sangat terang, hiks... hiks..." ucap Taeyong sembari terisak pelan, entah mengapa dirinya merasa tenang ketika ada Jaehyun dihadapannya. Setidaknya cahaya dari tv itu terlindungi oleh badan besar Jaehyun.

TV itu khusus didesain dengan fitur yang bisa diatur pencahayaannya. Tapi tadi Taeyong tidak menyentuh apa-apa, membuat Taeyong sangat takut karena tvnya tiba-tiba menusuk matanya dengan cahaya yang sangat terang. Jantung Taeyong berdegub kencang karenanya.

Mendengar itu dengan cepat Jaehyun meraih remote tv yang berada disamping Taeyong lalu mematikan tv. Ruangan kamar Taeyong sangat gelap sekarang, bahkan sinar rembulan tidak bisa menembus tirai jendela Taeyong.

My Bodyguard (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang