Setelah puas melihat Sunset bersama, disinilah Jaehyun dan Taeyong berada. Di lorong Hotel yang mereka sewa untuk semalam, Jaehyun sudah meminta izin dengan Donghae agar mereka bermalam diluar dan Donghae mengizinkan.
Kedua tangan mereka bertaut, Taeyong hanya mengikuti langkah Jaehyun dalam diam dengan kacamata hitam yang bertengger diwajahnya.
Saat menemukan nomer kamar mereka, Jaehyun melepas tautan mereka dan membuka pintu, mempersilahkan Taeyong untuk masuk lebih dulu. Setelahnya Jaehyun menyusul, tangannya mematikan beberapa lampu agar tidak seterang sebelumnya.
Taeyong melepas kacamatanya dan menyusuri kamar itu, lumayan luas dan bagus. Jika menatap jendela maka yang langsung terlihat adalah hamparan pasir tepi Pantai yang terlihat indah. Taeyong masih menikmati pemandangan indah itu.
"Ingin mandi terlebih dahulu? Aku sudah mempersiapkan air dibathtub untukmu." suara Jaehyun memecah keheningan mereka, mata Taeyong yang sedang menikmati Pantai terhenti kemudian menoleh lalu mengangguk pelan.
"Tapi tak ada pakaian ganti?" tanya Taeyong, Jaehyun menunjuk tas sedang yang dibawanya. Taeyong tersenyum canggung lalu segera membawa dirinya masuk kedalam kamar mandi.
Menutup pintunya rapat dan menguncinya. Taeyong menyandarkan tubuhnya pada pintu, entah mengapa dirinya begitu gugup berada didekat Jaehyun dan berada dalam 1 ruangan bersama.
Padahal mereka selalu bersama, bahkan tidur seranjang bersama.
"Ingin bermalam bersamaku malam ini?"
Kata-kata itu melayang dalam pikiran Taeyong, dirinya tidak terlalu paham apa maksud sebenarnya dari perkataan Jaehyun tapi sekarang otak Taeyong sudah berjalan kemana-mana.
Oh tentu saja ini karena semua bacaan tentang seks yang dibacanya beberapa hari ini. Menambah ilmu, atau Taeyong lebih suka menyebutnya edukasi seks.
Ten yang mengatakan itu sebenarnya. Mereka sering bertukar pesan untuk hal itu, Ten cukup mengajarkan banyak hal pada Taeyong.
Berdoa saja jika mulut Taeyong tak akan bocor pada Jaehyun nanti.
Jadi, kembali pada situasi Taeyong sekarang. Apa mereka akan melakukannya? Sekarang? Bagaimana jika dirinya belum siap? Apa Jaehyun akan mengerti?
Jika dirinya menolak, apa Jaehyun akan marah? Rasanya Taeyong belum bisa membayangkan bagaimana telanjang dihadapan Jaehyun.
Merasa terlalu lama berpikir, Taeyong memutuskan untuk mandi terlebih dahulu. Merendam seluruh tubuhnya, berusaha menghilangkan pikiran kotor dan nakal yang menari-nari dikepalanya.
*****
Taeyong keluar dari kamar mandi dengan bathrobe yang meliputi tubuhnya. Matanya menangkap Jaehyun yang hanya menatap jendela kamar mereka.
Punggung lebar itu membelakanginya, Taeyong mengulum bibirnya sembari menatap punggung itu.
Merasa ada yang memperhatikan, Jaehyun menoleh. Terlihat Taeyong yang berdiri dengan bathrobe ditubuhnya.
Jaehyun berjalan mendekat, merengkuh pinggang ramping itu dan memeluknya. Menenggelamkan wajahnya diceruk leher Taeyong.
Taeyong mengangkat tangannya, membalas pelukan Jaehyun. Jari-jemari Taeyong menyusuri sela- sela rambut Jaehyun.
"Baumu nyaman." bisik Jaehyun tepat disamping telinga Taeyong, membuat pria mungil itu menggigit bibirnya.
"Aku sehabis mandi, kalau kau lupa." sahutnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bodyguard (JAEYONG) ✔️
Storie d'amore{COMPLETE} {SUDAH DIBUKUKAN} {PART LENGKAP} "Stay with me and protect me forever, My Bodyguard." •JaeyongArea. •BxB •Homophobic? Jangan mampir ya~
