PART 15

45K 5.1K 482
                                    

Taeyong merengut, wajahnya tertekuk kesal kepada dua pria berbeda umur dihadapannya ini. Menyilangkan kedua tangannya, "Pokoknya aku mau belajar berkuda! Titik!" memicingkan mata bulatnya dengan lucu.

"Tak ada orang yang belajar berkuda saat malam hari, Taeyong. Kau harus melakukannya saat pagi atau siang hari." ucap Jaehyun dengan lembut, berusaha memberi pengertian kepada pria mungil itu.

"Memangnya kenapa?! Apa yang salah dengan malam hari? Itu menyenangkan tau?!" bentaknya tak terima kepada Jaehyun. Ini semua karena Taeyong menonton pertandingan Pacuan Kuda di TV kemarin, membuatnya merengek dari kemarin hingga sekarang untuk berlatih kuda.

Bukannya Donghae dan Jaehyun tidak memperbolehkan, tapi mana ada orang berlatih kuda saat malam hari? Ingatkan mereka untuk menjauhkan Taeyong dari TV.

Donghae menghela nafas jengah, lelah dengan rengekan Putra Semata Wayangnya ini, "Kalau malam kudanya sudah tidur. Mereka sudah lelah bermain seharian dan membutuhkan istirahat. Yongie mau mengganggu mereka?" ucapnya asal.

Taeyong melengkungkan bibirnya kebawah, "T-tapikan aku mau belajar berkuda~" nada rengekannya mulai meluncur keluar.

"Boleh berkuda, tapi pagi atau sore. Deal?" Jaehyun menaruh sebelah tangannya pada dagunya, menatap pria mungil dihadapannya yang mengerucut bibir sembari merengek itu.

Taeyong terlihat berpikir, "Sore sajalah~"

"Baiklah, sore lusa. Besok kita harus mempersiapkan untuk Natal."

"Tidak mau! Aku besok maunya berkuda~" Taeyong menggeleng keras, tak menyetujui ide Jaehyun.

"Kita bersiap untuk Natal dulu, baru besoknya lagi kau bisa berkuda."

"Tidak mau kataku!" Taeyong mengerutkan keningnya kesal, kembali menyilangkan tangannya didada.

Jaehyun berdiri dari duduknya, berniat menuju keruang keluarga yang sudah ditempati Donghae lebih dulu. "Ya sudah tidak jadi berkuda." ucapnya dengan santai.

"Jaehyunieee~" Taeyong ikut berjalan dibelakang Jaehyun seperti anak kucing. Merengek tak jelas, "Tidak mau!"

Mendudukkan tubuhnya disofa diikuti oleh Taeyong. Jaehyun duduk menghadap kearah Taeyong, "Bersiap untuk Natal lalu besoknya berkuda atau tidak sama sekali." tangannya mengelus pipi Taeyong yang terlihat lebih berisi. "Pilih yang mana?"

Taeyong menepis tangan Jaehyun yang bertengger dipipinya. "Jaehyun menyebalkan!" ucapnya dengan kesal.

"Iya, memang." sahut Jaehyun, membalikkan tubuhnya untuk menghadap TV, bergabung dengan Donghae yang juga memperhatikan TV didepan mereka.

"Aku benci Jaehyun." Taeyong melengkungkan bibirnya kebawah, bersiap untuk mengeluarkan jurus air matanya yang biasanya ampuh untuk semua orang.

"Ya sudah tidak jadi berkuda." ucap Jaehyun tidak mau kalah. Tak habis akal Taeyong beralih menatap Ayahnya.

"Daddy~~~." rengeknya pelan. Jaehyun hanya tersenyum tipis memperhatikan tingkah Taeyong.

Donghae tak menoleh pada Taeyong sama sekali, "Kalau Jaehyun berkata tidak, berarti Daddy juga tidak." ucapnya sembari memakan cemilan membuat lengkungan dibibir Taeyong semakin turun kebawah.

Merebahkan tubuhnya diantara Jaehyun dan Donghae, menendang-nendang udara dengan kesal. "Ish, menyebalkan! Kalian semua menyebalkan!"

Menangkup wajahnya sendiri sembari terisak nyaring. Padahal tak ada air mata yang keluar dari mata bulatnya itu. "Tak ada yang sayang padaku dirumah ini!"

"Daddy dan Jaehyun tidak menyayangiku lagi! Hiks..." ucapnya dengan penuh kedramatisan. Menggerakkan tubuhnya dengan heboh. "Sudahlah tak ada gunanya aku berada dirumah ini."

My Bodyguard (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang