PART 19

42.1K 4.6K 966
                                        

Natal telah tiba, hari semakin dingin dan salju turun lebat sekarang membuat Taeyong tak ingin beranjak sedikitpun dari ranjangnya. Tapi gangguan dari seseorang membuatnya tak bisa melanjutkan tidurnya.

"Bangun, Taeyong. Ini Natal." suara berat terus memasuki indera pendengarannya, dengan tangan yang selalu memainkan pipinya itu.

Taeyong mengernyit, "Aku masih mengantuk." ucap Taeyong dengan malas-malasan.

Jaehyun yang menjadi pelaku pengganggu tidur Taeyong menggeleng tanda tak setuju dengan ucapan Taeyong, "Tidak, aku ingin membawamu kesuatu tempat."

Si mungil menarik selimut tebalnya hingga menutupi seluruh tubuh hingga kepalanya. "Tidak mau, harinya pasti sedang terang." ucapnya yang teredam selimut tebal.

"Salju turun lebat sekarang, kaukan sudah bisa keluar disiang hari." Jaehyun membuka selimut yang membungkus tubuh Taeyong, melemparnya ke ujung ranjang agar Taeyong tak bisa menggapainya lagi.

Taeyong membuka matanya yang masih sayu dengan wajah memelas. "Ugh, harinya sangat dingin. Aku lebih suka tidur daripada harus keluar rumah." rengeknya, tapi Jaehyun tidak akan berhenti mengganggu.

Pria besar itu menyelipkan tangannya pada tungkai kaki dan belakang kepala Taeyong, menggendongnya dengan mudah, "HEI!!! Apa yang kau lakukan?!!!" Taeyong berseru panik ketika merasakan tubuhnya sudah melayang menjauh dari ranjang.

Langkah kaki Jaehyun bergerak menuju kamar mandi Taeyong, "Turunkan aku!!!" amuk Taeyong, dengan memukuli dada bidang serta bahu Jaehyun, tapi yang jadi korban pemukulan hanya membiarkan. Toh pukulan Taeyong tak sakit sama sekali.

Jaehyun mendudukkan tubuh Taeyong diatas wastafel ketika mereka sudah masuk kekamar mandi. Tangannya mengungkung pria mungil itu agar tak bisa kabur,  "Mandi." ucap Jaehyun tepat didepan wajah Taeyong.

"Apa-apaan?!!!" seru Taeyong kesal, karena sudah mengganggu tidurnya dan memaksanya mandi.

Jaehyun mendekatkan tubuhnya dengan mendekap erat pinggang Taeyong, menempelkan tubuh mereka hingga tak ada jarak tersisa. Ujung hidung merekapun beradu satu sama lain, "Mandi sendiri atau ingin kumandikan, hm?" ucap si tinggi dengan suara beratnya.

Sedangkan si cantik mengerjap karena wajah mereka yang begitu dekat. "A-aku bisa mandi sendiri. Sekarang keluar." Taeyong mendorong dada Jaehyun agar menjauh darinya, lalu memalingkan wajahnya kearah lain.

"Aku menunggu dibawah. Jangan terlalu lama." Jaehyun tersenyum tipis melihat wajah Taeyong yang terlihat memerah, setelah berucap seperti itu Jaehyun keluar dari sana, meninggalkan Taeyong sendirian.

Taeyong mendelik pada Jaehyun, "Ish, menyebalkan sekali!" kepalanya menoleh pada kran air disampingnya, membuka kran itu hingga air mengalir lalu menyentuh aliran deras itu, "Akh, airnya dingin!!!"

*****

"Kita akan kemana?" Taeyong menoleh kearah Jaehyun yang sedang sibuk menyetir.

"Ke pemakaman kedua orangtuaku." ucap Jaehyun tanpa menoleh pada Taeyong.

Taeyong mengangguk samar, dan terdiam beberapa saat. "Uncle Yunho dan Aunty Jaejoong?" gumamnya pelan, meski begitu suaranya didengar Jaehyun dengan jelas.

Jaehyun tersenyum tipis, menoleh sejenak pada wajah cantik disampingnya. "Hm. Kau ingat mereka?" tanyanya.

"Hanya ingat nama, wajah mereka aku sudah lupa." ucap Taeyong, lalu menatap kearah luar jendela mobil. Memperhatikan gugurnya salju yang terlihat begitu dingin dan cukup indah.

Taeyong menatapinya dalam diam, tumpukan salju yang memenuhi sepanjang pinggir jalan terlihat dimata Taeyong. "Salju itu indah."

"Tapi aku benci." sambungnya. Menyandarkan tubuhnya dengan wajah yang merengut lucu. Jaehyun menoleh sejenak lalu terkekeh pelan ketika melihat wajah lucu Taeyong, menggemaskan sekali.

My Bodyguard (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang