PART 10

45.9K 5.6K 1K
                                        

"Perkenalkan. Aku Kim Jongin, Tunangan Taeyong."

Jaehyun tercenung mendengarnya, matanya menatap kearah jari manis tangan kiri Taeyong yang berhias cincin dengan satu permata ditengahnya. Selama ini jari itu tidak pernah ada berhiaskan sebuah cincin. Paling hanya aksesoris Taeyong ketika sedang keluar.

Jaehyun kemudian menggulirkan matanya kearah Taeyong yang sedang membuang wajahnya kearah lain. Jongin melihat arah tatapan Jaehyun, sedikit menyunggingkan senyum miring tanpa diketahui Jaehyun.

"Aku penasaran apakah aku harus mengulurkan tanganku lebih lama?" suara Jongin menyadarkan Jaehyun dari lamunannya.

Jaehyun berdiri dari duduknya dan membalas uluran tangan Jongin, "Jung Jaehyun. Senang bertemu Anda, Tuan Kim." ucap Jaehyun dengan datar.

"Aku juga senang bertemu denganmu. Terimakasih sudah menjaga Taeyongieku dengan baik." senyum ramah tak pudar dari bibir Jongin.

"Taeyongie?" mata Jaehyun sedari tadi terus melirik kearah Taeyong yang berusaha menghindari tatapannya.

Jongin mengalihkan tatapan matanya kearah Taeyong yang meminum jusnya dengan pelan, berusaha menghiraukan pembicaraan dua pria disampingnya itu.

"Taeyongie, siap untuk makan malam bersama?" Taeyong mengangguk menanggapi. Tatapan Jongin beralih kearah Donghae yang sedari tadi hanya sibuk makan.

"Tuan Lee, aku akan pergi keluar bersama Taeyong. Aku berjanji akan memulangkannya sebelum tengah malam." ucap Jongin dengan sopan. Donghae mengambil tissue lalu membersihkan sudut bibirnya.

Mengangguk pelan, "Pergilah, jaga Taeyong baik-baik."

Jongin kembali tersenyum lebar, "Itu sudah tugasku sebagai kekasihnya, Tuan Lee." Jaehyun diam-diam membuang wajahnya dengan malas.

"Aku mengambil tas dulu. Hyung tunggu diluar saja." ucap Taeyong mulai beranjak menuju kamarnya.

"Baiklah, Hyung tunggu diluar." tangan Jongin berayun untuk mengelus rambut Taeyong. Tapi dengan cepat si cantik menghindarinya membuat Jongin tersenyum canggung, lalu melangkah keluar rumah untuk menunggu.

Sedangkan Taeyong kekamarnya untuk bersiap, saat membuka pintu Taeyong terperanjat mendapati Jaehyun yang berada didepan pintunya.

"Apa yang kau lakukan disini? Minggir." Taeyong hendak melewati Jaehyun, tapi pria itu menghalang Taeyong dengan tubuh besarnya.

"Jangan matikan ponselmu, serta jangan pulang tengah malam." ucap Jaehyun menatap Taeyong.

Taeyong membuang wajahnya, "Aku tau, minggirlah. Aku harus pergi." Jaehyun kembali menghalanginya membuat Taeyong memutar bola matanya malas, "Apalagi?"

"Kau tidak bilang bahwa kau mempunyai tunangan." ucap Jaehyun sembari menatap dalam kearah mata Taeyong.

Taeyong terdiam sejenak, terlarut akan tatapan mata Jaehyun. Berdehem pelan, "Kau tidak bertanya. Dan lagipula untuk apa aku memberitahumu?" ucap Taeyong dengan nada angkuhnya.

Jaehyun mengeratkan rahangnya, "Jadi aku tidak berhak untuk tahu?"

"Iya, kau hanyalah pengawalku. Bersikaplah professional dan jangan melewati batas." Taeyong ingin melangkah menjauh, sebelum sempat mengayunkan kedua tungkai kakinya sebuah tangan kekar merengkuh pinggangnya dan menubrukkannya pada tubuh kokoh Jaehyun.

My Bodyguard (JAEYONG) ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang