<Hawks POV>
Salju lagi.
Waktu terus berjalan.
Musim terus berganti.
Umur pun bertambah.
Tapi waktumu seolah berhenti.
Tidak sepertiku yang terus bertambah usia.
"Sudah 5 tahun, [y/n]"
Dan kau masih setia dengan bunga tidurmu.
Tepat di mana aku keluar rumah sakit, aku membawanya ke tempat pengasinganku.
Aku merawatnya di rumah sederhana di desa kecil di kaki gunung.
Penduduk di sana ramah-ramah.
Bahkan mereka banyak membantuku.
Pil yang kau berikan masih kuminum, tapi pertumbuhan sayapku lamban sepertinya.
Sayapku sangat kecil kirip bayi burung, haha.
Hari ini, atas panggilan dokter yang bertanggung jawab atas dirinya ini menyuruhku membawanya kembali ke rumah sakit.
Rumah sakit terdekat di pulau ini.
Cukup jauh dari rumahku yang sekarang.
Dokter bilang, jika dia tidak bangun dalam 24 jam...terpaksa harus di eutanansia.
Alias di suntik mati.
Itu sama saja membunuhnya secara medis.
"Kau mungkin akan kaget...jika kau bangun, aku makin tampan lho haha"
Padahal semuanya baik.
Tapi kenapa kau belum bangun?
Hah...
Terkadang saat merawatnya di rumah, aku merasa lelah sendiri dan stress.
Tapi aku disadarkan terus oleh harapan yang seolah menamparku.
Sekalinya aku putus asa.
Ada yang terus mendorongku untuk tidak menyerah di dalam hatiku yang terdalam.
Seolah terus-menerus untuk bangkit meski lelah.
Meski sakit.
"Aku mohon buka matamu...aku tidak ingin kehilanganmu"
🦅🦅🦅
<Author POV>
Udara dingin di musim bersalju.
Sinar hangat matahari menyelip masuk malu-malu melalui sela tirai.
Di salah satu kamar.
Tertidur 2 orang sejoli.
Sang pria mungkin karena lelah bekerja jadi dia tidak sadar tertidur dengan menggenggam tangan mungil seorang wanita.
Wanuta itu sudah tertidur lama.
Seperti putri tidur dalam dongeng.
Sayangnya sang putri tidak bisa bangun meski sang pangeran telah mengecupnya.
Lima tahun lamanya sabg wanita tertidur.
Waktu berlalu dengan cepat.
Alam mimpi sepertinya lebih menarik bagi sang wanita.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovebird
FanfictionApa aku tertarik dengan hubungan percintaan? Jawabannya tidak. Tapi sekarang aku malah bucin.