Twelve: Mix Feeling

1.7K 290 37
                                    

<Hawks POV>

"Oh, apa aku mengganggu?"

Ini awkward sekali.

Sayangku datang ke kantorku, aku tahu itu dia sudah bilang karena beberapa urusan juga di sini.

Lalu situasi ini bisa buat salah paham.

"Hei, angel uhm...", aku harus bilang apa?

Aku tidak sengaja mengkabedon asistenku karena dia mau mengambil sesuatu di atas rak bukuku.

"I-ini bukan seperti yang kau kira babe"

"Ara, sou desu ka?"

MAMPUS DIA NGAMOK!

Kata si kembar kalau dia sudah pakai "ara" berarti dia kesal!

"Mau ke mana kau?", astaga dia menghalangi asistenku yang mau keluar ruangan.

"Ehm, etto...", asistenku dibuat merinding.

"Ruang yang agak jauh, lalu kedap suara, lanjutkan saja. Aku mau pergi kok"

"Tunggu! Tunggu! Angel hei!", aku mengejarnya.

Hah, kenapa dia masuk disaat tadi?

Jalannya cepat sekali!

"Babe dengarkan aku", de javu seperti yang kulakukan dulu sebelum dilempar ke udara.

Brak!

Berakhir aku dikeraskan di tembok dengan quirknya.

"Aku mendengar semuanya", dia menyisir rambutnya ke belakang. "Kau pergi saja dengannya nanti ke acara itu"

Ah, buluku yang dibuat anting itu benar juga ya.

Tapi aku tidak serius! "Sayang! Aku hanya serius denganmu!"

Tidak didengar, dia terus jalan.

Hah, sialan!

Sialan memang!

"Lalu kau apa? Selalu mengaitkan dengan Shinosuke Iwabe", selalu dan selalu. "Apa artinya bagimu orang yang sudah mati? Saat berdua saja kau memikirkan dia! Dia sudah ma--"

"Tutup mulutmu ayam bedebah"

Aku tidak pernah melihatnya semarah ini.

Dengan quirknya dia menciptakan semacam kunai?

Leherku ditodongnya pakai itu.

"Oh, marah? Memang kenyataannya begitu kan?", aku muak selalu dia yang kau pikirkan. "Kalau kau menyukainya kenapa tidak coba kau bangkitkan hah? Oh, kenapa kau tidak menyusulnya? Dengan itu kalian bisa bersama"

🦅🦅🦅

<Reader POV>

Aku tidak percaya dia akan mengatakan itu.

Padahal berkatmu bodoh mimpi buruk itu dan perlahan aku bisa menerima kematian Shin-kun.

"Begitu maumu?", aku melepas belenggu quirkku.

Aku meninggalkannya dan keluar agensinya.

Sakit...sakit sekali.

Aku ingin menangis tapi tidak di sini, aku harus kembali ke lab.

Aku tidak boleh terlihat lemah.

Dia tidak mengejar?

Baiklah, itu maumu.

"Ah, makan siang ya? Beli apa untuk anak-anak di lab?"

Aku harus fokus.

Chisa-chan mengirimiku berkasnya yang diantar oleh penjaga Tartarus.

LovebirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang