Lovebird

Forty Third: New Life

<Hawks POV>

"Cih..."

Untuk kesekin kalinya di pagi hari aku mendecih di depan cermin.

"Keigo! Kau sedang ap...astaga"

"Huh, bajuku tidak ada yang cukup"

"Berantakan sekali, bajumu kebanyakan baju yang tidak bolong belakangnya sejak sayapmu tidak ada kan? Pakai saja baju yang lama, baju yang bolong"

"Tidak cukup semua"

"Serius? Padahal kau tambah gendut saja tidak, tinggi saja cuma beberapa centi nambahnya pfft"

"Ha-ha, lucu sekali angel"

Aku rasa bukan karena tambah gendut atau tinggi.

Ukuran sayapku yang membesar ketika pulih lagi.

Sempat kasar dan serasa seperti rambut kusut tapi kini lembut kembali.

Hah, kalaupun pesan di tempat biasa dulu itu ada di kota di pulau utama.

Bisa heboh nanti kalau aku ke sana lagi, bisa-bisa aku pulang larut.

"Bagaimana kalau ke butik Shina-chan?"

"Ah, cucu nenek Guni?"

"Ya, aku dengar dia buka butik di sini. Pergaulanmu dengan nenek-nenek ya, ke sana pakai bajumu yang lama saja yang masih muat"

"Ok! Tunggu ya! Sepertinya kau juga butuh ya?"

"Yah...", dia mengekus perut buncitnya meski belum terlalu menonjol. "Makin lama makin besar, bajuku tidak ada yang ukuran besar"

"Pfft, itu karena kau suka buka-buka baju waktu kerja dulu"

"Dulu iya aku hanya pakai tanktop tapi kuhentikan karena seseorang"

"Eh~ aku maksudnya? Aw, manisnya my angel sini cium"

"Ga-ganti sana!"

Aw, tsunderenya masih ada imut deh.

Jadi tidak sabar lihat anak kita nanti.

Aku membereskan baju-baju yang berantakan di kasur.

Kalau boleh jujur, urusan baju lebih handal [y/n] yang paling cepat ganti kalau mau keluar rumah.

Aku dan dia lebih ribet aku soal baju.

Saat dia selesai berdandan aku masih ribut soal baju.

Orang ganteng ya gini :v

"Baju yang pas tadi..."

Astaga dari sekua baju lamaku.

Yang pas cuma ada dua.

"Fix aku gendutan"

🦅🦅🦅

<Reader POV>