<Aurhor POV>
Insiden malam itu menyisakan kesedihan.
Korban pasti ada meski hanya terluka.
Dan satu orang hilang.
Ketua dari lab tersebut hilang tanpa jejak.
Lab hancur sebagian.
Orang mengira bahwa ketua tersebut terjebak dan mati hangus tak bersisa.
Namun hal itu dielak dengan telak.
Pencarian pun dijalankan.
"Kau melanggar perjanjian!"
Dan pastinya ada kemarahan yang meluap.
Dari keluarga maupun orang terkasih.
"Perjanjiannya adalah aku tidak boleh menyentuh wanita itu bukan? Dan aku tidak tapi pempimpin kami iya"
BUK!
"Di mana dia? Di mana kalian membawanya keparat!?"
Dii gang gelap nan sepi.
Terjadi suatu pertikaian.
Antara hero dan villian.
"Haha, mana aku tahu Hawks"
"BRENGSEK!"
"Lucu, bukannya kau yang meninggalkannya? Kenapa? Menyesal?"
"URUSAI!"
Buak!
Pedang merah siap menusuk leher Dabi.
Nafas Keigo memburu kala ia terlalu emosi.
Pedang itu menancap tepat di samping kanan leher Dabi yang terbaring di aspal.
"Haha, kau sendiri yang tidak mau tahu siapa target pemimpin kami! Kau hilang masa bodoh siapa orangnya kan?", Dabi meprovokasi Keigo. "Aku tidak tahu sekarang Shigaraki akan berbuat apa pada pacarmu itu"
"Katakan...di mana dia?"
"Bukannya ini keahliau Hawks?"
"Bawa aku padanya"
"Datang saja sendiri, cari saja dia"
🦅🦅🦅
<Hawks POV>
Ini salahku...sekua salahku.
Aku...aku yang meninggalkannya.
Aku datang terlambat.
Semua terlambat.
"Petunjuk untukmu, Hawks"
"Katakan"
"Sekarang dia dirawat karena luka melawan kami"
"Di mana?"
"Cari saja sendiri otak burungmu gunakan"
Brengsek!
Dia tidak membantu sama sekali!
"Pergi! Saat aku melihatmu lagi...aku pastikan kau mati ditanganku!"
"Haha, aku tunggu Hawks"
Apa yang kulakukan?
Aku harus mencarinya HARUS!
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovebird
FanfictionApa aku tertarik dengan hubungan percintaan? Jawabannya tidak. Tapi sekarang aku malah bucin.