<Hawks POV>
Bagi hero ke populer sangat dibutuhkan.
Haha, konyol sekali.
Aku hanya membantu orang yang membutuhkan saja tapi sudah jadi hero nomor 2.
Menjadi populer itu tidak enak.
Itulah kenapa aku tidak tertarik dengan kencan atau hubungan dengan cinta.
Yah, karena akan merepotkan sekali.
Sangat merepotkan.
"Oh, yah, aku tidak tertarik dengan kencan atau apapun itu", aku menjawab wartawan yang sedang mewawancaraiku tentunya.
Lihat wajahnya sedikit kecewa.
Wow, mungkin dia penggemarku.
Inilah kenapa aku sedikit tidak suka kalau populer.
Mengharuskanku menjadi milik seua orang bukan dimonopoli oleh satu orang perempuan.
Hah, benar-benar repot.
"Hawks di belakangmu!"
Aku menoleh begitu dia berteriak begitu.
Ada orang yang jatuh.
Aku harus menolongnya, itulah hero bukan?
Aku menangkapnya sebelum jatuh ke tanah.
"Apa kau..."
Deg!
Oh, astaga kenapa aku berdebar hanya karena menatapnya?
"Kau tidak apa?", aku terdengar konyol.
"Yah..."
Splash!
Sial aku disiram air! Ini quirknya ya?
"Kalau kau tidak menangkapku aku baik-baik saja"
Dia melompat turun dengan mudah dari dekapanku.
"Hah, sial ideku lamgsung hilang hanya karema anak ayam mau jadi pahlawan"
"Are, bukankah anda--"
"Kalian salah orang"
Dia pergi memakai maskernya dan membenarkan kacamatanya.
Dia berhenti dan menjentikkan jarinya.
"Moh!", air tadi mengeras dan melakban mulutku!?
"Aku bukan orang yang semudah itu akan mati, Hawks si pahlawan anak ayam"
Jentikkan kedua mulutku terlepas dari quirknya setelah dia menjauh.
"Hawks anda baik-baik saja?"
Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya.
Aku tarik kembali kata-kataku tadi.
🦅🦅🦅
Setelah kejadian sekitar sebulan lalu.
Aku bertemu dengannya lagi.
Bukan, aku hadang jalannya.
"Apa? Aku sibuk anak ayam, kau tersesat?"
"Dengarkan aku dulu dong!"
"Waktumu 5 menit"
"Ehem, ehem!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovebird
FanfictionApa aku tertarik dengan hubungan percintaan? Jawabannya tidak. Tapi sekarang aku malah bucin.