<Reader POV>
Begitu aku bangun.
Aku melihatnya memakai pakaian heronya yang dulu bergaya dengan narsis di depan kaca.
Naze...
"Keigo..."
"Wah! Baby, ohayou! Apa aku membangunkanmu?"
Aku menggelengkan kepalaku. "Kau..."
Lebih baik aku tidak katakan.
Aku membiarkannya yang masih narsis di depan cermin dan aku keluar kamar.
Untuk bebersih diri dan menyiapkan sarapan.
Hah, kenapa malah aku yang galau?
Bukannya aku yang ingin sayapnya kembali?
Bukannya aku yang membuat proyek itu karena dia?
Kenapa malah aku yang terlihat galau?
"Hah, begini ya kalau terlalu mencintai seseorang"
"Oh, akhirnya kau mengakui kalau mencintaiku?"
"Hm...kalau tidak mana mu--!"
Sejak kapan dia di situ!?
A-apa-apaan itu topless!?
"Aw, my honey sugar plum so sweet"
"Lu-lupakan yang kukatan!", malu rasanya.
Aku belum pernah mengatakan kalau aku mencintainya.
Cuma aku jawab,"aku juga" begitu saja.
Apa itu termasuk?
Bagiku tidak termasuk.
Aku melewatinya yang di ambang pintu.
Entah kenapa...aku tidak mau melihatnya dengan pakaian heronya.
Aku tidak tahu kenapa.
Padahal sebenarnya, aku suka apapun yang dia pakai.
Terutama baju heronya, terlihat imut dipakainya.
Tapi tidak sekarang.
Aku ke dapur setelah cuci muka tadi.
Dia berjalan kemari tidak lagi menggunakan pakaian heronya.
"Babe?"
Aku tidak menyahutnya.
"Masih suka muntah?"
"Tidak, sudah tidak apa", aku harus tenang tidak boleh stress.
Ingat ada bayi di perutku.
"Moodmu sedang tidak bagus kan? Ada apa?"
Peka sekali dia!
Aku tidak pandai menyembunyikan sesuatu sih memang.
Tapi aku tidak mau ribut-ribut saat pagi.
Tanya saja. "Kau...senang kan sayapmu kembali?"
"Tentu saja! Apalagi itu berkatmu!"
"Ehm...kau tadi kenapa pakai baju heromu?"
"Oh, cuma iseng sudah lama tidak pakai dan ternyata tidak muat haha. Aku gendutan sepertinya"
Gendutan apanya? Absmu itu bikin salfok!
"Sokka...", aku harus tenang. "Keigo, kau...tidak ada niatan kembali kan?"
"Hm?"
"Maksudku ehm...quirkmu kembali dan kau sudah bisa kendalikan lagi", berat juga bilangnya. "Kau tidak mau kembali jadi hero?"
Astaga aku kacau rasanya.
Hah, emosiku campur aduk.
Antara senang jika dia mau kembali.
Sedih juga karena dia kembali.
Marah juga jika dia mau kembali.
Benar-benar campur aduk kayak bubur diaduk.
"Tidak"
"Ya?", apa tadi?
"Aku tidak akan kembali ke pekerjaanku yang dulu"
"Naze?"
Ah, ingin marah rasanya tapi senang juga!
Labil sekali aku ini!
Apa pengaruh bayi?
"Kenapa ya? Hm...hidup di sini denganmu serasa damai daripada dulu aku bekerja sebagai hero dan yah jadi agen ganda untuk asosiasi itu"
Lebih baik aku duduk dan dengarkan dia.
Kalau berdiri aku makin meledak-ledak nanti soal ini.
"Kau tahu babe, saat aku jadi hero aku sangat mengkhawatirkanmu...apa kau baik jika tidak bersamaku? Apa tidak bahaya meninggalkanmu sendiri? Bagaimana jika ada villian melukaimu? Pikiran-pikiran itu menjengkelkan untukku"
Overthinking? Aku tidak tahu itu.
"Aku selalu wae-was, sadar atau tidak aku mengirim tiap buluku untuk mengawasimu"
"Apa? Bahkan saat aku mandi?"
"I-itu--"
"Saat aku ganti baju?"
"I-itu ya juga, ta-tapi lebih aku mengawasimu dari jauh"
"Aho! Hentai!", tidak kusangka dia begitu.
"Ha'i, gomennasai", Keigo karenaku aku merasa ternodai dari dulu sekarang. "Yah, lalu...hal yang kutakutkan benar-benar terjadi, tapi itu masa lalu jadikan pelajaran hidup. Sekarang dan nanti itu kita hadapi bersama"
Astaga dia memang selalu bisa mengatakan hal yang sangat manis.
"Kenapa tiba-tiba bertanya begitu? Hal ini sudah pernah kita bahas"
"Tidak, aku hanya...terkejut dan berpikir begitu saat kau memakai baju heromu itu Keigo"
"Babe, jangan khawatir", dia kencium telapak tanganku. "Kau pikir aku akan sudi kembali ke sana setelah mereka memhuangku? Jawabannya tidak"
"Mattaku..."
Dia selalu bisa membuatku tersenyum.
Membuatku tertawa.
"Curang..."
"Hm? Apanya?", kok mukanya merah?
"Meski sudah menikah...aku masih belum biasa melihat senyummu yang manis"
"Haha, apaan sih Keigo?"
"Ah, bahkan suara tawamu juga manis"
"Mukamu merah"
"Karenamu babe...senyum orang yang wajahnya selalu datar itu damagenya nggak ada obat bikin meninggoy"
"Mulai deh, dasar lebay"
"Serius babe"
🦅🦅🦅
Duh, melihatnya membuat author ingin ngeprank :v
Ngeprank asik nih :v
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovebird
FanfictionApa aku tertarik dengan hubungan percintaan? Jawabannya tidak. Tapi sekarang aku malah bucin.