Fourteen: Past

1.4K 277 14
                                    

<Reader POV>

Tidak ada banyak yang tahu.

Aku pernah berteman dengan seorang villian.

Yah, dulunya dia hanya anak lelaki biasa yang aku saja tidak tahu di masa depan dia akan jadi villian.

Sama seperti Mirko, dia sudah kuanggap sebagai kakakku sendiri.

Karena aku anak pertama jadi aku tidak mengerti rasanya jadi adik.

"Hei kau"

Awal ketemu pun aku tidak takut padanya.

"Pergilah"

Dia yang duduk di kegelapan itu terlihat misterius.

"Kau alergi sinar matahari?"

"Aku bilang pergi"

"Nih payung"

Aku hanya anak polos waktu itu.

Itu awal aku kenal dengannya.

Sampai dia masuk ke dunia hitam.

Aku tidak tahu saat itu, yang aku tahu dia jadi jarang main denganku.

Kupikir dia sibuk atau apa.

"[Y/n]-chan, ada apa?"

"Nandemonai..."

"Kau menunggu cowok itu?"

"Uhm..."

"Lupakan saja! Kan ada aku!"

Tahun terus berlalu.

Aku pun sudah sedikit melupakannya.

Sampai aku SMP.

"Cho-"

"Sst..."

"Chisa-chan!"

Aku ditarik ke kegelapan sama seperti saat aku pertama kali bertemu dengannya.

Dia berubah.

Jadi lebih tinggi dariku sial.

"Ikut aku"

Aku hanya diam mengikutinya seperti anak itik.

Aku senang bertemu dengannya lagi.

Aku ingin bicara banyak hal dengannya.

Apa aku menyukainya?

Jawabannya tidak.

Ingat, aku hanya menganggapnya kakak.

Aku dibawanya ke atap gedung yang terbengkalai.

Saat itu aku tidak tahu dia sudah masuk ke dunia hitam.

"Apa kabarmu [y/n]?"

"Seperti yang kau lihat"

"Aku sudah dengar soal ayahmu"

Aku menggigit bibir bawahku.

Ayahku kehilangan quirknya secara misterius.

Entah itu karena villian atau hal lain, ayah tidak mau bicara.

Aku tidak mau membahas hal itu.

Aku ada di tempat ayah kerja yang sudah hancur.

Aku melihat ayah dibawa ambulans dan aku mengejarnya dengan bodoh.

"Lalu apa yang mau kau lakukan?", tanyanya.

"Aku...ingin mengembalikan quirk ayah. Seandainya ada obat atau orang dengan quirk yang bisa mengembalikannya aku akan sangat berterima kasih", aku mengatakannya tanpa sadar. "Seandainya ada...aku akan membuat obat itu"

LovebirdTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang