<Reader POV>
Kemarin...
Apa baik-baik saja ya dia?
Dia kemarin melawan Nomu kan?
Mahluk itu membuatku tertarik.
Aku ingin menangkapnya satu lalu aku teliti.
Bagaimana bisa mahluk itu membuat hero kewalahan?
"Miku, ini perbaiki"
"Eeeehhhh? Baby-ku sudah sempurna"
Aku nyqlakan alat yang dia sebut baby itu dan meledak.
"Dari awal", anak ini berbakat.
"Ha'i..."
Sudah aku kunci anak ini saat dia lulus nanti.
"Istirahat saja sekarang, kalau perut kosong mana bisa perbaiki kan?"
Kenapa Miku dan sensei terkejut?
"Itu hal mustahil yang kau katakan, [y/n]"
"[Y/n]-san daijoubu?"
"Hah? Ini sudah jam istirahat kan? Ke kantin dan isi perut baru lanjut"
Jadi ingat yang selalu dia lakukan padaku.
Keigo itu meski mengganggu tapi dia ada benarnya juga.
Aku jadi bisa kerja lebih ekstra lagi.
Sekarang...dia baik kan?
Biasanya ponselku berisik dengan chatnya, sekarang sepi.
Dia baik-baik saja kan?
Oh, kebetulan. "Oi, kepala gagak Tokoyami"
"Ha'i, sensei?"
"Aku bukan guru", aku mendekatkan diri ke telinganya. "Ada kabar soal Hawks?", bisikku.
Dia agak terkejut saat aku posisikan diriku tegak lagi.
Apa dia juga tidak tahu?
"Saya jenguk kemarin beliau sudah boleh pulang"
Sempat dirawat? Berarti gawat? "Hm, begitu...terima kasih, ayo aku traktir kalian makan"
"Eh hontou desu ka!?"
"Yatta!"
"Saya tidak perlu"
"Tidak apa Tokoyami, nah ayo ke kantin"
"Ou!"
Hm, sehabis ngajar aku mampir ke toko obat dan buah.
Ah, dia kan kanibal aku ke KFG saja.
Obat flu burung buat jaga-jaga.
🦅🦅🦅
<Hawks POV>
Hah~
Sial kau Nomu!
Aku jadi tidak bisa jemput bebebku.
Apaan luka ringan tapi malah demam tinggi begini?
"Hatchi!"
Gara-gara Nomu itu!
[Y/n] pasti menungguku sambil menangis memanggil namaku.
Tidak mungkin sih, haha.
Tanganku susah digerakan lagi, jadi tidak bisa kirim chat.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovebird
FanfictionApa aku tertarik dengan hubungan percintaan? Jawabannya tidak. Tapi sekarang aku malah bucin.