<Reader POV>
Setelah kejadian di lorong itu.
Srak.
Lokerku penuh sampah.
Perundungan oleh fans dua orang merepotkan.
"Hah, tadi pagi sudah kubersihkan padahal"
Untung sudah jam pulang.
"Lagi? Ayo lapor guru"
"Aku sudah lapor, Mirko", tapi tetap saja belum jera.
"Ke Chisaki-sensei?"
"Eh, belum sih"
"Laporin saja ke dia, pasti bakal di papras!"
"Besok saja, dia sudah pulang"
Chisa-chan tadi pulang awal, aku holos di UKS jadi tidak visa soalnya dijaga sensei yang senior.
Aku kali ini pulang dengan Mirko jadi damai sepanjang jalan.
Kalau tidak dengan Mirko atau Shin-kun rasanya...menjengkelkan.
Sangat.
"Tadaima"
"Okaeri, [y/n]"
"Duo laknat masih ada kegiatan club, aku habis ke game center tadi"
"Hah, kamu sudah kelas 3 nak. Main boleh tapi belajar juga ya"
"Ibu tidak pernah ke kamaeku waktu aku belajar sih"
Aku naik ke lantai 2,mau langsung rebahan di kasur.
Capek rasanya hari ini.
"Hah~ hai kasur", aku langsung membanting diriku ke kasur yang empuk.
Mager ganti seragam.
Aku huat clone kecil beberapa dari air minumku yang tersisa.
"Bantu ganti baju ya"
Aku merentangkan kedua tanganku dan membiarkan pasukan kecilku yang melepas pakaianku.
Praktis bukan?
Aku memakai kaos dan celana pendekku.
Hari ini panas juga, mungkin musim panas terpanas abad ini.
Tok, tok.
"Masuk", siapa? Ibu?
"Aku dengar kau dibully"
"Chisa-chan!?"
Pasti dia dengar dari rumor.
Ehm, bilang tidak ya?
Aku tidak mau merepotkannya.
"Apa hal itu benar?", katanya sambil mengelus rambutku.
Nyaman.
Dia duduk di tepi kasurku.
"Tidak kok, Chisa-chan salah dengar"
"Usotsuki"
"Aku bisa tangani sendiri"
"Kau yakin?"
Aku tidak yakin.
Aku melingkarkan lenganku pada pinggangnya.
Ini sisi yang tidak mau aku tunjukan ke orang lain.
Sisi lemahku.
"Ssh~ tenang ya", punggungku ditepuknya.
"Apa aku ada salah dengan mereka? Padahal yang ganjen kan idola mereka"
"Dabi dan Keigo ya?"
Aku mengangguk, mereka terus saja mengganggu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovebird
FanfictionApa aku tertarik dengan hubungan percintaan? Jawabannya tidak. Tapi sekarang aku malah bucin.