Lovebird

Twenty Sixth: Losing You

<Hawks POV>

Kritis...

Aku hanya bisa melihatnya dari blik kaca ini.

Alat pendukung kehidupan terpasang pada tubuhnya.

Aku gagal.

"Kuso!"

Aku benar-benar tidak bisa diandalkan sebagai pria maupun hero.

Maafkan aku...

Maaf...

"Hawks"

"Apa maumu?"

"Bukan salahmu"

"AKU YANG MENINGGALKANNYA! AKU YANG MENYAKITINYA! DAN INI YANG KUDAPAT! INI SEMUA SALAHKU!"

Aku tidak bisa menyelamatkannya dengan selamat.

"Setidaknya, aku bisa melihat neechan lagi. Meski begini keadaannya..."

"Dokter bilang apa?"

"Uhh..."

Aku memeluk kedua adik lelakinya.

Keluarganya pasti yang paling terluka dibanding aku.

Kakak yang paling mereka sayangi.

Putri satu-satunya di keluarga mereka.

Yang paling terpukul adalah ibunya.

Antingnya rusak.

Pantas aku susah menemukannya.

Dan ini yang kudapat.

Ini hasil yang kudapat.

"Maaf..."

"Bukan salah Hawks-san..."

"Aku benci mengatakan ini...bukan salahmu Hawks"

Oh, my angel.

Is my fault, all my fault.

🦅🦅🦅

<Author POV>

Saat dokter mengatakan kalau...

Luka yang dialami olehmu cukup parah.

Apalagi tubuhmu bagai sarang lebah akibat serangan terakhir yang kau terima dari sahabatmu sendiri.

Kondisi koma yang bahkan dokter sendiri tidak tahu kapan kau akan bangun.

"Sulit untuk dikatakan...saya dan tim sudah berusaha, tinggal menunggu keajaiban yang akan terjadi itulah harapan", katanya. "Lukanya serius dan terkena organ vital, ini saja sudah merupakan keajaibam dia dapat bertahan"

Keigo yang tampak ingin protes ditahan oleh ayahmu dan ayahmu menggelengkan kepalanya.

Keigo mendecihkan lidahnya tak terima.

Keajaiban? Konyol sekali, pikirannya sudah pasrah.

Dokter dan perawat itu pamit meninggalkan mereka.

Tangan kanan ditepuk lembut oleh ihumu.

Ibumu berusaha tegar dan menghibur mantan pacarmu itu.

"Jangan terbebani dan menyalahkan dirimu", katanya dengan lembut dengan mengusap air mata Keigo yang menetes. "Kalau dia melihatmu begini mungkin akan diejek lho. Bahkan ditertawakan"