<Hawks POV>
"Di sini"
Vaksin itu ada di balik pintu ruangan ini.
Area ini aman dari zombie juga.
Aku masuk dengan hati-hati.
Gelap dan sunyi.
Aku masuk ke dalam begitu terasa aman.
"Hito?"
Munkinkah itu Chisaki Kai?
Aku balik kursinya.
Orang ini seperti tertidur, aku cek detak jantung dan nadinya.
Tidak ada.
"Rest in peace", semoga kau tenang di sana.
Aku akan menjaga [y/n] untukmu.
Ada suntikan cairan eutanansia, dia bunuh diri dengan ini.
Aku merapikan pakaiannya, setidaknya seperti terlihat saat dia masih hidup.
Saatnya cari vaksinnya.
Biar kutebak, di alat yang sepertibtabung raksasa itu bukan?
"Kode...hack saja"
Aku mengotak-atik komputer yang menguncinya.
Aku harus cepat.
[Kapten!]
"Tokoyami-kun, doushita?"
[Apa bisa cepat?! [Y/n]-san--]
[Tem...bak a-khk...hayaku! Headshot da!]
[Aku tidak bisa! Kapten!]
Sial! Kenapa di saat begini!?
"Aku segera ke sana! Aku sudah menemukan vaksinnya!"
[Ryoukai!]
Aku harus bergegas!
"Hm? Apa ini?"
Dokumen kebenaran?
🦅🦅🦅
<Tokoyami POV>
Aku harus siaga.
Mau tidak mau aku akan menemvak [y/n]-san.
"Ne Toko...yami de...su yo ne..."
Mata kanannya berubah keemasan, skelanya menghitam, ada ruam di wajah sebelah kanannya tapi dia masih bertahan.
Hebat sekali, orang biasa akan langsung hilang akal dan menggigit.
"Naze...omae khk...baka kapten..."
"Sudah tugas kami"
"Dayone..."
Kapten cepatlah sedikit!
Aku rasa dia sudah mencapai batasnya.
Dilihat dari dia menggeliat kesakitan.
Pasti kapten menemukan sesuatu.
Kalau tidak mana mungkin selama ini.
Atau juga tempat vaksinnya jauh.
Brak.
"Kapten!"
Akhirnya datang juga!
Tanpa basa-basi kapten langsung menyuntikkan vaksinnya ke [y/n]-san.
"Chisa...ki...?"
"Dia menitipkanmu padaku"
KAMU SEDANG MEMBACA
Lovebird
FanfictionApa aku tertarik dengan hubungan percintaan? Jawabannya tidak. Tapi sekarang aku malah bucin.