~ She ~

815 107 41
                                    

Sesampainya diapartement, Dahyun sedikit memberitahu apa saja fasilitas yang tersedia disini.

Dia juga mengajak Sana untuk mengelilingi apartement bernomor 7D itu.

Sana sebenarnya sedikit terkejut saat melihat ruang main, ternyata ruangan itu adalah Surga dunia.

Banyak sekali permainan yang dikoleksi oleh Dahyun, ada ps5 dengan berbagai gamenya, ada VR, ada uno, Nitendo Switch, dan lain-lainnya.

Dikarenakan waktu belum menunjukkan larut malam, Sana mengajak Dahyun untuk bermain Nitendo bersama.

Mereka menghabiskan waktu sekitar 2 jam untuk bermain bersama. Ya permainan pastinya dimenangkan oleh Sana yang sudah pro disegala games yang ada di Nitendo tersebut.

Dahyun mah pasrah aja toh yang penting dia juga main, tetapi kadang-kadang Dahyun akan merajuk karena tidak dibiarkan menang sekali saja.

"Yess, Aku menang lagi" ujar Sana

"Yak! Biarkan aku menang sekali saja, huwaa kau jahat" Ujar Dahyun merajuk

"Utututu Dubu, kamu sangat imut jika sedang merajuk" Ujar Sana memainkan kedua pipi Dahyun

Dahyun tiba-tiba meringis memegangi kepalanya, ia merasa pusing setelah mendengar sebuah kata Dubu dari mulut Sana.

Sana yang menyadari bahwa Dahyun sedang kesakitan langsung memasang wajah khawatirnya.

"Wae? Kamu kenapa? Kau tak apa?" Ujar Sana panik

"Ani.. tidak apa, mungkin aku kelelahan mengingat aktifitas kita hari ini sangat padat. Aku ijin kekamar dulu ya" Ujar Dahyun

"Biarkan aku mengantarmu ya" Ujar Sana yang hanya dijawab anggukkan kepala oleh Dahyun

Sanapun menuntun Dahyun menuju kamarnya, ia sangat khawatir, ia takut Dahyun kenapa-napa lagi.

Setelah memastikan Dahyun sampai dikasurnya dengan selamat, Sanapun pamit pergi kekamarnya.

DAHYUN POV

Arghh kepalaku sakit sekali! Sebenarnya aku tidak yakin jika semua ini terjadi karena aku kelelahan.

Pasalnya setelah Sana memanggilku dengan sebutan Dubu sekelibat bayangan seperti diriku yang sedang bersama seorang gadis tiba-tiba saja muncul dipikiranku

"Sudahlah lebih baik aku tidur saja daripada diriku semakin pusing" Ujarku

"Dubu.... Panggilan itu terasa familiar" Gumamku

Akupun menutup mataku rapat-rapat berharap diriku segera tennggelam dalam dunia mimpi. Alhasil aku tertidur dengan sebuah guling yang setia berada didalm pelukanku.

DAHYUN POV END

"Ehm... sepertinya kita harus cari kupu-kupu yang lain" Ujar Dahyun

"Hahahaha kau akan terlindas mobil" Canda Sana

"Yakk hentikan! Omongan itu doa Sana" Ujar Dahyun

"Gamau haha, wajahmu lucu sekali saat melihat kupu-kupu itu terlindas" Ujar Sana sambil tertawa

"Hey aku hanya bercanda, jangan marah ya dubu haha"

"Dasar Ular! Diam saja kau!" Rajuk Dahyun

Dahyun terbangun dengan nafas yang memburu, ini sudah kesekian kalinya dirinya memimpikan seorang gadis yang sama, hanya saja wajahnya tak terlihat. Dahyun hanya menghafalakn suaranya saja, untuk wajah gadis itu terlihat buram.

Sacrifice [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang