Alarm yang terpasang di ponsel milik Dahyun berbunyi. Dikarenakan bunyi yang sangat menggangu akhirnya merekapun terbangun dari tidur nyenyak mereka. Merekapun segera bersiap untuk pergi kekantor mereka.
Setengah jam setelahnya mereka sudah selesai membersihkan tubuh mereka dan sudah rapih dengan pakaian yang elegan.
Dahyun langsung berjalan kearah dapur dan segera memasak sarapan mereka.
Menu sarapan kali ini adalah Sandwich, simple dan mengenyangkan. Dahyunpun menyajikan sandwich buatannya dan tanpa menunggu lama mereka langsung memakan sandwich itu.
Selesai dengan urusan perut mereka, mereka segera pergi ke lobby apartement dan segera memasuki mobil yang sudah bertengger didepan lobby sedari tadi.
Selama perjalanan Dahyun selalu mengarahkan Sana seperti apa yang harus Sana lakukan nanti, dan pastinya Dahyun berkata untuk jangan lupa menyapa para pegawai dengan ramah.
Sana mendengarkan semua arahan dari Dahyun. Sedangkan supir mereka sibuk membelah jalan agar kedua nona mudanya tidak terlambat kekantor mereka.
Supir ini adalah supir kepercayaan keluarga Kim, ia sudah 3 tahun mendampingi Dahyun selama di America jadi jangan salah jika sebenarnya Dahyun dan sang supir itu sangat akrab.
Sesampainya dikantor, Dahyun berjalan duluan seperti memberikan contoh pada Sana bagaimana cara menyapa para pegawai.
Terlihat dari raut wajah para pegawai, terlihat senang dan tak tertekan pada pekerjaan mereka.
Ya bagi Dahyun, kenyamanan para karyawannya sangatlah penting, bahkan selama memegang perusahaan ini, Dahyun telah membangun beberapa fasilitas yang pastinya membuat para karyawan betah bekerja disini dan pastinya semakin mengeluarkan karya mereka.
Dahyun membangun banyak ruangan istirahat, dengan fasilitas yang lengkap bahkan terdapat kursi pijit.
Dirinya juga membuat Playing room yang pastinya berisikan berbagai permainan seperti permainan basket sederhana yang sering ditemui di center game, terdapat juga game tembak-tembakkan disana, dan masih banyak lagi.
Selain itu terdapat ruangan dengan design santai, gunanya untuk mencari inspirasi. Selain itu juga terdapat Snack Room yang pastinya menjadi ruangan yang paling sering dikunjungi oleh para pegawai.
Dahyun juga menyuruh untuk memisahkan makanan sesuai kalorinya, karena Dahyun tau bahwa banyak perempuan yang memikirkan kalori dalam makanan.
Mari lupakan hal-hal itu, mari kembali keDahyun dan Sana yang saat ini sudah memasuki ruangan mereka.
Dahyun menyuruh Sana untuk duduk dikursinya yang berhadapan dengan meja Dahyun walau jaraknya lumayan jauh sekitar 10 langkah.
Merekapun kembali fokus pada pekerjaan mereka masing-masing. Seorang sekretaris memasuki ruangan Sana dan Dahyun, ia menghampiri Dahyun setelah membungkukan badannya pada Sana.
Sekretaris itu memberikan laporan pada Dahyun, Dahyunpun menandatangani laporan itu setelah memeriksanya.
Dahyun menyuruh sekretaris itu untuk meminta tandatangan pada Sana, karena kali ini bukan kehendak Dahyun saja tapi Sana juga.
Sekretaris itu membungkukkan badannya pada Dahyun lalu menghampiri Sana.
Berbeda dengan berbicara pada Dahyun, sekretaris itu berbicara pada Sana dengan menggunakan Bahasa Korea. Ya tadi sekretaris itu berkomunikasi dengan Dahyun menggunakan Bahasa Inggris.
Setelah mendampatkan tanda tangan dari kedua atasannya, sekretaris itu pamit meninggalkan ruangan itu. Dahyunpun menghampiri Sana lalu berbincang dengan Sana.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice [√]
RomanceSana dan Dahyun bersahabat dari kecil. Tapi kesialan menimpa Sana, Sana harus menerima bahwa dirinya dinyatakan Leukimia. Sana bersyukur dengan adanya Dahyun ia bisa melupakan penyakitnya itu. Mereka berdua selalu bersama, mereka sudah merasa nyaman...