~ Seoul ~

999 101 107
                                    

Mengandung sedikit dirty talk, mohon memahaminya :)

Dahyunpun terbangun dengan keadaan tubuh yang polos tertutupi selimut. Kemarin mereka melakukannya? Mengingat kejadian kemarin membuat Dahyun semakin merona. Omg kenapa dia mau saja melakukannya?

Dahyunpun berjalan keluar kamar mencari Sana dengan sedikit tertatih dan dengan selimut yang menutupi tubuh polosnya. Ia menemukan Sana sedang duduk bersantai dimeja makan sambil meminum teh.

Sana yang merasakan kedatangan seseorang langsung menoleh dan mendapati Dahyun. Ia tersenyum menyambut Dahyun.

"Good morning tofu" Sapa Sana.

"Morning Snake" Ujar Dahyun lemas.

"Masih sakit huh?" Tanya Sana karena melihat langkah Dahyun yang tertatih.

"Sangat!" Kesal Dahyun.

"Hohoho kemarin memangnya aku bermain kasar ya? Padahal aku belum mengerahkan semua tenagaku" Goda Sana.

"Bisa berhenti membicarakan topik mesum ini?" Kesal Dahyun.

"Baiklah, karena aku sudah menghapuskan jejak Hanbin ditubuhmu, maka kamu sekarang milikku seorang" Ujar Sana.

"Mana bisa! Mana buktinya aku ini milikmu huh?" Kesal Dahyun.

"Ini, aku sudah memberikanmu tanda kepemilikanku" Ujar Sana memegang kissmark yang terdapat dileher Dahyun.

"Masih kurang huh? Seingatku aku tidak membuatnya dilehermu saja deh, tapi juga di pa—"

Dahyun segera membungkam mulut Sana, astaga kenapa topik mereka terlalu frontal dan mesum? Sanapun tersenyum melihat wajah Dahyun yang merona.

"Baiklah, I'm Yours Minatozaki" Pasrah Dahyun

"Wow, ucapanmu membuatku ingin melakukannya lagi" Ujar Sana mendekati Dahyun

"Sekali kamu melangkahkan kakimu lagi, kupastikan hidupmu tidak tenang" Ancam Dahyun.

"Okay, aku menjauh" Ujar Sana.

"By the way, aku sudah membelikanmu baju, tuh dipakai" Lanjutnya.

Dahyunpun mengambil kantong berisikan pakaian itu, dikarenakan kantong itu berada dilantai dan Dahyun malas berjongkok, alhasil Dahyun hanya menundukkan tubuhnya.

Sana yang berada dibelakang Dahyun, bisa melihat jelas bagian belakang Dahyun yang tak tertutupi selimut. Sanapun memandanginya terus padahal seharusnya Sana tidak melihatnya.

Dahyun yang merasa ada hawa negatif segera mengambil kantung itu dan segera berdiri tegak. Dahyun menoleh kearah Sana dan benar saja Sana sedang menatap mesum dirinya. Dahyun segera berlari kekamarnya agar terhindar dari terkaman perempuan ular itu.

Sana yang melihat Dahyun kabur segera mengejarnya tetapi terlambat. Dahyun sudah menutup pintu kamarnya dan menguncinya. Sanapun mengetuknya berulang kali.

"Ayolah Dahyun, mari lakukan lagi, do what we like dubu" Teriak Sana sambil mengetuk-ngetuk pintu kamar Dahyun.

"Not we but only you" Bantah Dahyun.

"Ayolah mengaku saja kamu menyukainya juga orang kamu kemarin mendesahkan namaku dengan sanga---

BRUKK

Tiba-tiba ada bantal yang mengarah kearah Sana dengan laju yang cepat hingga mampu membuat Sana terjatuh.

"BERISIK! Pergi sana dasar ular!" Teriak Dahyun.

Sacrifice [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang