"Gwenchana?" Tanya Sana
Dahyun hanya menganggukan kepalanya menandakan bahwa dirinya baik-baik saja walau tidak bisa dipungkiri jika kakinya terasa sangat perih bahkan kepalanya semakin pening
Sana yang masih memegang lengan Dahyun dapat merasakan suhu tubuh Dahyun yang terbilang panas dan benar saja saat ia mengambil thermometer dan memakaikannya pada Dahyun, tercetak jelas angka 38°C.
Sana yang panik segera merangkul Dahyun menuju kamarnya, setelah meletakkan Dahyun dikasur Sana langsung mengambil peralatan untuk mengompres dan mengompres Dahyun. Sana juga mengambil lagi Ramyeon yang sempat ia letakkan dirunag tengah sesat sebelum dia pergi kedapur.
"Dahyun ayo makan dulu" Ujar Sana menyuapi Dahyun
Akhirnya Dahyun makan dengan disuapi Sana, seusai makan Sana beranjak kedapur untuk mengambilkan air minum, Sana merasa sedikit pusing sepertinya dia akan drop tetapi Sana tidak peduli yang penting Dahyun baik-baik saja.
Sesampainya dikamar, ia memberikan air itu kepada Dahyun, Dahyun meminta tolong untuk mengambilkan sebuah kotak yang berada dimeja, Sanapun mengambilkannya dan memberikannya kepada Dahyun.
Dahyun membuka kotak itu, mengambil obat itu dan memasukkan obat itu kemulut Sana dan memaksa Sana untuk meminum airnya.
Ya Dahyun tau pasti Sana lelah menjaganya, Dahyun juga tidak mau jika Sana drop hanya karena menjaga dirinya.
Sanapun tersentuh akan tindakan Dahyun yang sangat peduli pada keadaannya, Sanapun kembali ke dapur untuk mengambilkan Dahyun air tetapi Dahyun menahannya
"Sana.. Bisakah kamu temani aku tidur, menginaplah" Ujar Dahyun
"Baiklah.." Jawab Sana
Akhirnya merekapun tidur bersama dengan Dahyun yang memunggungi Sana karena ia takut Sana tertular demamnya.
Keesokan harinya pintu kamar Dahyun dibuka oleh Mrs.Kim, terlihat jelas dari raut wajahnya jika ia khawatir pada keadaan putrinya, tetapi kekhawatiran itu luntur saat melihat Sana yang tidur disebelah Dahyun, pasti Sana menjaga Dahyun dengan sangat baik,pikirnya.
Iapun mendekati Dahyun dan memeriksa suhu tubuh Dahyun, suhu tubuhnya sudah tidak sepanas yang Sana laporkan, Sana yang merasakan kehadiran seseorang memutuskan untuk membuka matanya.
"Tante?" Panggil Sana
"Eh? Aku membangunkanmu ya?" Tanya Mrs.Kim
"Tidak kok"
"Sepertinya Dahyun sudah mendingan, terimakasih sudah menjaganya"
"Dengan senang hati tante" Ujar Sana
Sanapun pamit untuk pulang kerumahnya. Hari ini adalah hari libur jadi wajar saja jika Sana dan Dahyun masih berada dirumah padahal sekarang sudah jamm 9 pagi.
Dahyunpun terbangun dengan rasa pusing yang tidak separah kemarin. Ia berjalan kearah meja makan dan langsung disambut oleh ibunya.
"Kamu sudah mendingan? Ayo sarapan"
"Sana dimana Mom?" Tanya Dahyun
"Sudah pulang"
Dahyunpun menyelesaikan sarapannya dan pergi kekamarnya, ia baru ingat jika seharusnya hari ini ia dan Sana pergi ketoko buku untuk membeli sebuah novel kesukaan Sana.
Dahyunpun bergegas kekamar mandi setelah dirasa dirinya sudah rapi dengan kaos dan celana panjang itu, Dahyun pamit kerumah Sana dengan menggunakan mobil kesayangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice [√]
RomanceSana dan Dahyun bersahabat dari kecil. Tapi kesialan menimpa Sana, Sana harus menerima bahwa dirinya dinyatakan Leukimia. Sana bersyukur dengan adanya Dahyun ia bisa melupakan penyakitnya itu. Mereka berdua selalu bersama, mereka sudah merasa nyaman...