Cuman mau bilang, sebelum baca mari atur nafas dulu, jangan lupa merangkai kata2 "romantis" untuk Sana :)
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Saat ini Dahyun sedang diobati lukanya oleh dokter sedangkan Hanbin menunggu didepan.
Dahyun sebenarnya sudah diperbolehkan pulang tapi Hanbin berkata bahwa Dahyun harus dirawat, pertama agar kesembuhan Dahyun lebih terjamin an kedua biar dapet surat dokter, kan ga enak kalau ijin ke guru piket cuman buar sembuhin luka ringan aja, itu mah bisa di UKS.
Hanbinpun menyuruh dokter itu menulis surat dengan ditambahkan demam sebagai penyebab Dahyun harus dirawat.
Hanbin tidak bisa menjaga Dahyun saat ini karena ia ada keperluan OSIS, alhasil Dahyun sendirian dirumah sakit.
Dahyun sebenernya mau pulang kerumah tapi Hanbin mengancam jika dirinya tidak menemui Dahyun dirumah sakit saat pulang sekolah maka Dhayun harus menjadi kekasihnya.
Ok itu gila, bahkan sangat gila.
Karena bosan, iapun memainkan ponselnya. Ia membuka groupchat Twice, disana ia mendaptkan informasi bahwa Sana dirawat dirumah sakit yang sama dengan dirinya. Tenang saja Sana dirawat hanya untuk memastikan kesehatan Sana saja setelah tadi drop.
Dahyupun berfikir untuk menemui Sana dan meminta maaf karena sudah memukul kekasihnya itu. Ya Dahyun tau dirinya tidak salah tetapi agar hubungan persahabatan dirinya dengan Sana tetap terjalin Dhayun rela meminta maaf.
Dahyunpun menghampiri ruang rawat Sana, janga tanya Dahyun tau darimana, ia tau dari GroupChat Twice.
Dahyunpun menghampiri ruangan bertuliskan Mawar 7 itu, yang ia membuka pintunya perlahan karena ia mendengar suara Mrs.Minatozaki yang sedang berbicara serius dengan Sana.
Bukan, bukan maksud Dahyun untuk menguping. Salahkan saja mereka yang berbicara dengan volume yang lumayan kencang.
Lagipula menguping itu tidak ada salahnya asalkan tidak ketahuan. Dahyunpun mendengarkan dengan seksam percakapan ibu anak itu.
"Kamu marahan dengan Dahyun?"
"Iya mom, abis Sana gasuka Dahyun memukuli pacar Sana"
"Tapikan Dahyun pasti punya alasan, kalian sudah kenal lamakan seharusnya kamu tau sikap Dahyun"
' Ya teruskan tante, marahi saja anakmu yang bodoh dan ga peka itu' Batin Dahyun
"Tetap saja Sana gasuka kekerasan!"
"Sana jangan sampai kamu bermusuhan sama Dahyun ya, dia harapan terakhirmu, jika tidak ada dirinya kamu tidak mungkin sembuh dari penyakitmu"
'Eh? Maksud tante Minatozaki apa? Aku harapan terakhir?' Batin Dahyun bertanya
"Kamu taukan, hidupmu bergantung pada kerelaan Dhayun? Kamu seharusnya baik-baikkin Dahyun agar dia mau memberikan sumsum tulang belakangnya itu, itu harapan terakhirmu Sana" Ujar Mrs.Minatozaki
'Jadi? Jadi mereka sudah merencanakan ini dari dulu? Mereka sengaja memperalatku agar mau memberikan sumsum tulang belakangku? Jadi Sana selama ini ingin berteman diriku hanya karena ini?' Batin Dahyun
"Ya, besok aku akan minta maaf pada Dahyun" Ujar Sana
"Bagus!" Seru Mrs.Minatozaki
Dahyun langsung pergi menjauh dari ruang rawat Sana, ia kembali keruang rawatnya sambil menangis,
kenapa? Apa tidak cukup dengan menolak cintanya? Bahkan untuk bertemanpun Sana enggan bagaimana mau menjadi pacar Dahyun?
![](https://img.wattpad.com/cover/244796184-288-k41818.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Sacrifice [√]
Roman d'amourSana dan Dahyun bersahabat dari kecil. Tapi kesialan menimpa Sana, Sana harus menerima bahwa dirinya dinyatakan Leukimia. Sana bersyukur dengan adanya Dahyun ia bisa melupakan penyakitnya itu. Mereka berdua selalu bersama, mereka sudah merasa nyaman...