~ Kebersamaan ~

778 108 10
                                    

Kini Dahyun baru saja sampai dirumah mewahnya, walaupun terbilang tajir tapi Dahyun bukanlah orang yang sombong terbukti ia memperlakukan pembantunya dengan baik, ia tidak pernah membentak mereka yang ada Dahyun selalu berbicara lembut pada mereka. Hal itulah yang membuat para pekerja dirumah ini merasa kerasan bekerja disini.


Kepulangan Dahyun disambut hangat oleh Mrs.Kim.

Mr.Kim? Ah aku belum menceritakannya ya? Kedua orangtua Dahyun bercerai saat Dahyun masih berumur 1 tahun. Bahkan Dahyun tidak mengingat wajah kakak laki-lakinya yang berselisih 1 tahun dengan dirinya.

Dahyun dan Mrs.Kim sekarang menjalankan ritual mereka yaitu makan malam, Dahyun juga sudah terbiasa makan sendiri saja tanpa ibunya karena Dahyun tau ibunya sangatlah bekerja keras untuk menghidupi dirinya ya walaupun jika ibunya tak bekerjapun keluarga Kim tidak akan jatuh miskin.


Meja makan itu dihiasi oleh suara mereka berdua, Dahyun dengan sangat bersemangat menceritakan apa yang ia dan Sana lakukan disekolah hari ini. Dengan mendengar nada semangat Dahyun saja Mrs.Kim tau bahwa anak semata wayangnya ini jatuh cinta pada Sana tetapi Dahyun hanya belum menyadarinya saja.


Selesai makan malam, Dahyun langsung pamit kekamarnya untuk mengistirahatkan badannya, sesampainya dikamar ia langsung tersenyum melihat sebuah bingkai berisikan foto Dahyun dan Sana waktu masih kecil dulu.


Difoto itu terlihat Dahyun dan Sana saling merangkul dengan tangan yang satunya lagi memegang ice cream. Ya dari kecil Sana sangat menyukai ice cream dan Dahyun jadi ikut-ikutan menyukai ice cream.

Menyudahi acara memflashback, Dahyun segera bersiap untuk membersihkan dirinya. Seusai mandi Dahyunpun langsung terjun kedunia mimpinya, matanya sudah sangat berat jadi tidak ada alasan bagi Dahyun untuk tetap terjaga.

Bulan yang menghiasi langit sudah tergantikan oleh maatahari, menandakan bahwa hari telat berganti dan Dahyun sudah siap dengan sepedanya.

Hari ini sedikit berbeda karena Mrs.Kim tidak menyambutnya langsung, mereka hanya meninggalkan sebuiah note yang menyuruh Dahyun untuk sarapan dikantin sekolah dikarenakan bibi sedang pulang kampong sedangkan ibunya sedang berada dikantor.

Dahyun hanya menghela nafas dan menahan lapar, iapun segera mengambil sepedanya dan mulai mengayuhnya menuju kediaman Minatozaki, baru saja ingin turun memakirkan sepedanya, Sana sudah datang dan langsung duduk dikursi boncengan dan memeluk pinggang Dahyun.

"Tumben sudah siap?" Heran Dahyun

"Hehehehe aku tidak mau membuatmu menunggu lama" Ujar Sana

Dahyunpun langsung mengayuh sepedanya menuju sekolah. Waktu terus mengalir dan sekarang Dahyun sudah sampai disekolahnya, seperti biasa Dahyun akan memakirkan sepedanya dan menarik Sana menuju kelas.

Beberapa langkah lagi mereka akan memasuki kelas tetapi Dahyun teringat sesuatu bahwa ia harus kekantin alhasil Dahyun menyuruh Sana masuk duluan sedangkan Dahyun pergi ke kantin.

Sesampainya dikantin Dahyun bertemu dengan Mina, sepertinya ia sedang membeli minuman untuk pacarnya, ya siapa lagi kalau bukan gadis Son itu.

Dahyun dan Mina mengobrol bersama sambil menunggu orderan mereka masing-masing. Dikarenakan Mina adalah manusia yang rendah hati, iapun menemani Dahyun sampai selesai makan lalu mereka kekelas bersama.

Sesampainya dikelas, mereka melihat Sana dan Chaeyoung yang duduk bersebelahan lebih tepatnya Sana menduduki kursi Mina yang berada disebelah Chaeyoung.

Sacrifice [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang